Uji Coba Tilang Elektronik Bikin Pengendara Lebih Waspada

Kamis, 04 Oktober 2018 - 21:26 WIB
Uji Coba Tilang Elektronik Bikin Pengendara Lebih Waspada
Uji Coba Tilang Elektronik Bikin Pengendara Lebih Waspada
A A A
JAKARTA - Uji coba tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) membuat sejumlah pengendara kini lebih berhati-hati dalam menaati aturan lalu lintas. Sedangkan untuk kendaraan dari luar daerah yang tidak terdata di sistem ETLE, Polda Metro Jaya Akan menerapkan tilang manual.

Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan terhadap kendaraan yang melakukan pelanggaran di jalan, khususnya di luar pelat B akan dilakukan tilang manual.

Budiyanto menjelaskan adanya sistem ETLE tidak membuat penjagaan petugas di lapangan mengendur. Malahan adanya kegiatan Asian Para Games, peningkatan petugas lapangan di tambah, petugas di tempatkan dibeberapa titik jalan.

“Jadi ketika ada yang melanggar mereka langsung di stop, dan di beri sosialisasi tak melanggar,” ucapnya.

Kondisi berubah ketika ujicoba ETLE selesai. Makan pihaknya akan melakukan tilang manual terhadap kendaraan itu. Mereka diminta melakukan sidang.

Pantauan Koran SINDO di lapangan, pada hari ketiga penerapan ujicoba. Banyak pengendara mulai berhati hati dua lokasi ujicoba, yakni patung kuda dan persimpangan Sarinah jauh lebih tertib dan sedikit pelanggar.

Beberapa kendaraan mulai berhenti di belakang garis zebra cross, sejumlah kendaraan belum berani menerobos sebelum lampu hijau nyala. Sebab di beberapa persimpangan, terlihat polisi melakukan penjagaan, beberapa kendaraan di berhentikan.

Salah satu pengendara, Baskar (29) yang ditemui di persimpangan Sarinah mengakui dirinya kini lebih tertib. Ia mengakui sistem ETLE membuat dirinya ketakutan, ancaman blokir STNK menjadi alasannya.

“Kemarin mah belum tau, tapi sekarang udah tau,” ucap pria yang bekerja di salah satu hotel di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat.

Setiap harinya, Baskar melintasi persimpangan Sarinah dari kontrakannya di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada hari pertama, Baskar mengakui dirinya nekat menerobos lampu merah ketika hendak ke kantornya pada siang hari.

Lain halnya, dengan Pratama (30), yang mengakui semenjak gencaranya berita tentang ETLE membuat dirinya waspada. Aksi menerobos lampu merah dan berhenti di zebra tak dilakukan.

“Saya takut malah dikirim surat entar,” kata pria yang beralamat di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat ini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5679 seconds (0.1#10.140)