Driver Ojek Online dan Ojek Pangkalan Nyaris Bentrok di Bogor
A
A
A
BOGOR - Puluhan driver ojek online nyaris terlibat bentrok dengan sejumlah pengemudi ojek pangkalan di Kampung Cimanggu Wates, Tanah Sareal, Kota Bogor. Beruntung kedua pihak masih bisa didamaikan sehingga keributan tidak berujung bentrokan.
Peristiwa tersebut diduga akibat salah paham antara salah satu driver ojek online dengan beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di area akses masuk perkampungan Cimanggu Wates, tepatnya Jalan Raya Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor pada pukul 11.30 WIB.
"Katanya sih gara-gara ada warga Cimanggu Wates yang memesan makanan menggunakan fasilitas go food minta diantar. Dikira tukang ojek yang mangkal mau jemput penumpang," ujar Agus (48) petugas keamanan perumahan tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (29/01).
Saat itulah, lanjut Agus, sempat terjadi insiden adu mulut, dan driver gojek berusaha meminta bantuan ke rekan lainnya. Tak berapa lama, puluhan driver ojek online berdatangan.
"Enggak kok enggak ada ribut-ribut, kita kesini cuma mau mediasi. Memang tadi sempat adu mulut sebentar, tapi sekarang sudah terkendali," ujar Anwar (35) salah satu driver ojek online di lokasi kejadian.
Berdasarkan pantauan puluhan driver online hingga pukul 15.00 WIB, terus berdatangan ke lokasi. Bahkan beberapa di antaranya sempat terlibat adu mulut dengan warga sekitar yang biasa menjadi tukang ojek pangkalan.
Pasalnya, memang di lokasi tersebut sudah sejak lama, ojek online dilarang masuk atau beroperasi. Bahkan terlihat tulisan berukuran besar yang berisi larangan beroperasi ojek online.
Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, puluhan anggota Polsek Tanah Sareal langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan.
"Jadi, hanya karena salah paham antara ojek pangkalan dengan ojek online. Nggak ada kok bentrokan," kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Muiz Efendi.
Muiz mengatakan, hanya ada sedikit salah paham antara ojek online yang ingin antar makanan dengan ojek pangkalan. "Sudah dimediasi. Malah dalam mediasi tadi, kedua pihak sepakat jika ada ojek online masuk ke dalam wilayah untuk mengantar makanan itu diperbolehkan asal tidak mengangkut penumpang saja," katanya.
Peristiwa tersebut diduga akibat salah paham antara salah satu driver ojek online dengan beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di area akses masuk perkampungan Cimanggu Wates, tepatnya Jalan Raya Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor pada pukul 11.30 WIB.
"Katanya sih gara-gara ada warga Cimanggu Wates yang memesan makanan menggunakan fasilitas go food minta diantar. Dikira tukang ojek yang mangkal mau jemput penumpang," ujar Agus (48) petugas keamanan perumahan tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (29/01).
Saat itulah, lanjut Agus, sempat terjadi insiden adu mulut, dan driver gojek berusaha meminta bantuan ke rekan lainnya. Tak berapa lama, puluhan driver ojek online berdatangan.
"Enggak kok enggak ada ribut-ribut, kita kesini cuma mau mediasi. Memang tadi sempat adu mulut sebentar, tapi sekarang sudah terkendali," ujar Anwar (35) salah satu driver ojek online di lokasi kejadian.
Berdasarkan pantauan puluhan driver online hingga pukul 15.00 WIB, terus berdatangan ke lokasi. Bahkan beberapa di antaranya sempat terlibat adu mulut dengan warga sekitar yang biasa menjadi tukang ojek pangkalan.
Pasalnya, memang di lokasi tersebut sudah sejak lama, ojek online dilarang masuk atau beroperasi. Bahkan terlihat tulisan berukuran besar yang berisi larangan beroperasi ojek online.
Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, puluhan anggota Polsek Tanah Sareal langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan.
"Jadi, hanya karena salah paham antara ojek pangkalan dengan ojek online. Nggak ada kok bentrokan," kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Muiz Efendi.
Muiz mengatakan, hanya ada sedikit salah paham antara ojek online yang ingin antar makanan dengan ojek pangkalan. "Sudah dimediasi. Malah dalam mediasi tadi, kedua pihak sepakat jika ada ojek online masuk ke dalam wilayah untuk mengantar makanan itu diperbolehkan asal tidak mengangkut penumpang saja," katanya.
(ysw)