Banyak Bus di Jakarta Masih Kurang Peduli Keselamatan Penumpang
A
A
A
JAKARTA - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengintensifkan pemeriksaan atau cek fisik kendaraan bus di terminal-terminal, salah satunya Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam pemeriksaan itu ditemukan masih banyak bus yang belum melengkapi alat darurat sebagai penunjang keselamatan penumpang, seperti palu pemecah kaca dan apar. “Terdapat 164 bus yang sudah diperiksa selama sepekan ini,” ujar Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Revi Zulkarnaen, kepada KORAN SINDO, Rabu (13/12/2017).
Ia menyebutkan, pemeriksaan dilakukan pada persyaratan utama dan komponen utama bus, seperti sistem rem, kemudi, dan ban. Selama sepekan melakukan pemeriksaan, 95% bus dinyatakan lolos pemeriksaan komponen utama. Sedangkan untuk alat darurat, terdapat 40% yang tidak lolos. “Beberapa yang tidak lolos kami tilang. Ada pula yang hanya diberi peringatan,” tuturnya.
Bus yang tidak lolos pemeriksaan, lanjut Revi, memang tetap diperbolehkan beroperasi, asalkan beberapa alat darurat itu segera dilengkapi. Revi mengimbau agar Perusahaan Otobus (PO) serius melengkapi alat penunjang keselamatan. Sebab hal itu penting ketika terjadi kecelakaan. "Misalnya terjadi kebakaran di jalan tol, harus pecahkan kaca. Kalau mogok ada segitiga pengaman. Kemudian kotak obat," sebut Revi.
Terpisah, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setiawarno, menyarankan agar seluruh Dinas Perhubungan di Indonesia rutin melakukan pemeriksaan bus semacam ini. Sebab, menjelang musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru, bus pasti banyak digunakan masyarakat untuk bepergian. “Jadi perlu penjagaan dan pengawasan,” tutur Djoko.
Djoko juga melihat masih banyak bus yang belum melengkapi alat keselamatan darurat. Karena itu, penindakan tegas harus dilakukan untuk memberikan efek jera, seperti melarang bus beroperasi.
Dalam pemeriksaan itu ditemukan masih banyak bus yang belum melengkapi alat darurat sebagai penunjang keselamatan penumpang, seperti palu pemecah kaca dan apar. “Terdapat 164 bus yang sudah diperiksa selama sepekan ini,” ujar Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Revi Zulkarnaen, kepada KORAN SINDO, Rabu (13/12/2017).
Ia menyebutkan, pemeriksaan dilakukan pada persyaratan utama dan komponen utama bus, seperti sistem rem, kemudi, dan ban. Selama sepekan melakukan pemeriksaan, 95% bus dinyatakan lolos pemeriksaan komponen utama. Sedangkan untuk alat darurat, terdapat 40% yang tidak lolos. “Beberapa yang tidak lolos kami tilang. Ada pula yang hanya diberi peringatan,” tuturnya.
Bus yang tidak lolos pemeriksaan, lanjut Revi, memang tetap diperbolehkan beroperasi, asalkan beberapa alat darurat itu segera dilengkapi. Revi mengimbau agar Perusahaan Otobus (PO) serius melengkapi alat penunjang keselamatan. Sebab hal itu penting ketika terjadi kecelakaan. "Misalnya terjadi kebakaran di jalan tol, harus pecahkan kaca. Kalau mogok ada segitiga pengaman. Kemudian kotak obat," sebut Revi.
Terpisah, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setiawarno, menyarankan agar seluruh Dinas Perhubungan di Indonesia rutin melakukan pemeriksaan bus semacam ini. Sebab, menjelang musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru, bus pasti banyak digunakan masyarakat untuk bepergian. “Jadi perlu penjagaan dan pengawasan,” tutur Djoko.
Djoko juga melihat masih banyak bus yang belum melengkapi alat keselamatan darurat. Karena itu, penindakan tegas harus dilakukan untuk memberikan efek jera, seperti melarang bus beroperasi.
(thm)