Cerita Getir Anak SD Korban Bullying Curhat soal Masa Depan karena Kakinya Diamputasi

Jum'at, 03 November 2023 - 16:13 WIB
loading...
Cerita Getir Anak SD Korban Bullying Curhat soal Masa Depan karena Kakinya Diamputasi
Siswa SD di Tambun, Kabupaten Bekasi, F (12 tahun), yang diduga menjadi korban perundungan teman sepantarannya, mencurahkan isi hatinya, Jumat (3/11/2023). Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Siswa SD di Tambun, Kabupaten Bekasi, F (12 tahun), yang diduga menjadi korban perundungan ( bullying ) teman sepantarannya, mencurahkan isi hatinya. Dia mengaku khawatir soal masa depannya usai dugaan perundungan, yang membuat kakinya harus diamputasi.

Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum Keluarga Korban Mila Ayu Dewata Sari. Mila menyebut F curhat langsung sebelum operasi ke ibu kandungnya Diana Novitasari (40).

"Dia (F) bilang ke mamahnya 'kemarin waktu kondisi aku masih normal, aku di-bully terus apalagi sekarang enggak punya kaki mah, aku enggak mau sekolah' itulah yang bikin hati saya hancur sebagai tim kuasa hukum," ucap Mila kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).

F saat ini memang sudah menjalani operasi amputasi kaki kiri usai mengidap kanker tulang. Penyakit itu diduga dipicu oleh dugaan perundungan yang membuat F terjatuh.



Mila juga menceritakan, F merupakan anak yang mempunyai pikiran dewasa. F juga bahkan mengungkapkan kekhawatiran dirinya terhadap orang tuanya jika ia harus melakukan operasi amputasi.

"Kemarin dia mengatakan ke mamahnya sebelum operasi 'mamah nanti kalau misalnya aku enggak punya kaki, mamah harus kerja dong seumur hidup untuk biayai aku," ucap Mila.

"Karena F pikirannya dewasa, sampai menyampaikan 'kalau mama kerja terus sampai tua gimana masa depan adik' bayangkan anak sekecil itu sudah berpikir seperti itu," tambahnya.

Mila juga menerangkan kasus ini sempat mandek meski sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi sejak 17 April 2023 lalu. Ia pun berharap agar polisi bisa memproses kasus ini hingga tuntas.

"Sampai empat hari yang lalu masih mandek, namun sejak, kasus ini viral, pihak Polres sudah melakukan gelar perkara agar kasus ini bisa naik ke tahap penyidikan," tutupnya.

Sebelumnya, F diduga menjadi korban perundungan atau bullying dari teman sepantarnya. Perundungan fisik itu diduga membuat F menderita sakit pada bagian kaki hingga belakangan harus diamputasi.

Ibu korban, Diana Novita (40) menceritakan, peristiwa pilu ini terjadi pada Februari 2023 lalu saat anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 6. Saat itu ia mendapati anaknya kesakitan pada bagian kakinya ditandai dengan memar.

"Saat F mau sekolah, kakinya sakit, akhirnya saya paksa untuk bicara," ungkap Diana kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).

Merasa janggal, Diana kemudian mendesak anaknya untuk bercerita. Menurut Diana, saat itu anaknya enggan bercerita, ia juga melihat raut muka ketakutan dari anaknya.

"Dia bilang 'mamah janji dulu ya jangan marah, mamah janji ya', seperti orang ketakutan," tuturnya.

Diana akhirnya mendapat kronologis persis cerita itu dari anaknya, berdasarkan cerita yang diterima anaknya, kejadian bermula saat F hendak jajan pada jam istirahat sekolah. Dalam perjalanan ingin jajan itu, F tiba-tiba didatangi lima orang sepantarnya, salah satu dari mereka melakukan tekel (menyandung) F.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1494 seconds (0.1#10.140)