Di mana Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Jakarta? Ini Sebaran Wilayahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus cacar monyet kini mulai merebak di Indonesia, bahkan terjadi peningkatan di beberapa wilayah, termasuk Jakarta. Hal tersebut lantas mendapat perhatian nasional saat ini.
Menurut laman Portal Informasi Indonesia, dari catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 17 kasus cacar monyet yang terjadi di DKI Jakarta pada 28 Oktober 2023.
Angka tersebut meningkat dari tiga hari sebelumnya yang hanya ditemukan 15 kasus. Hingga saat ini kasus tersebut terus meningkat dan tercatat telah berjumlah 24 orang untuk periode Oktober-1 November 2023.
Pasien penderita cacar monyet langsung mendapat pengawasan penuh dengan menjalankan isolasi di rumah. Seperti diketahui, cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular melalui kontak seksual.
Penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada 1958 di Republik Demokratik Kongo pada monyet untuk penelitian. Baru pada 1970, cacar monyet baru ditemukan berjangkit pada manusia di Kongo dan Sudan.
Penyakit ini menyebar melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus.
Menurut data Dinas Dinas Kesehatan DKI menyebutkan, kasus cacar monyet di Jakarta terdeteksi setidaknya enam wilayah, yaitu Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Setiabudi, Grogol dan Kembangan.
Kasus tersebut diperkirakan sudah menyebar ke daerah lain, termasuk Tangerang, Banten. Pasien yang menderita penyakit cacar monyet kebanyakan adalah laki-laki usia produktif.
Sampai saat ini pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit cacar monyet, seperti melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan laboratorium, isolasi dan perawatan pasien, serta vaksinasi bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular.
Untuk vaksinasi cacar monyet ini dilakukan secara gratis dengan menggunakan vaksin yang sama dengan vaksin cacar air.
Dalam keterangannya, Kemenkes telah menyiapkan 1.000 dosis dengan dua dosis vaksin per orang secara bertahap. Adapun vaksin diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu.
Pelaksanaan vaksinasi umumnya dilakukan puskesmas kecamatan setiap hari dengan pemantauan gejala kepada kontak erat kasus. Jika menampakkan gejala, segera dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ini untuk memutus mata rantai penularan.
Sebuah fakta ditemukan jika penderita cacar monyet ini banyak menjangkit pada kelompok lelaki dengan orientasi penyuka sesama jenis sebanyak 12 orang (86%), seorang pria normal dan seorang pria dengan orientasi biseksual.
World Health Organization (WHO) juga sempat memaparkan jika sebanyak 98% kasus cacar monyet di dunia dialami homoseksual.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
Menurut laman Portal Informasi Indonesia, dari catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 17 kasus cacar monyet yang terjadi di DKI Jakarta pada 28 Oktober 2023.
Angka tersebut meningkat dari tiga hari sebelumnya yang hanya ditemukan 15 kasus. Hingga saat ini kasus tersebut terus meningkat dan tercatat telah berjumlah 24 orang untuk periode Oktober-1 November 2023.
Pasien penderita cacar monyet langsung mendapat pengawasan penuh dengan menjalankan isolasi di rumah. Seperti diketahui, cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular melalui kontak seksual.
Baca Juga
Penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada 1958 di Republik Demokratik Kongo pada monyet untuk penelitian. Baru pada 1970, cacar monyet baru ditemukan berjangkit pada manusia di Kongo dan Sudan.
Penyakit ini menyebar melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus.
Kasus Cacar Monyet di Jakarta
Menurut data Dinas Dinas Kesehatan DKI menyebutkan, kasus cacar monyet di Jakarta terdeteksi setidaknya enam wilayah, yaitu Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Setiabudi, Grogol dan Kembangan.
Kasus tersebut diperkirakan sudah menyebar ke daerah lain, termasuk Tangerang, Banten. Pasien yang menderita penyakit cacar monyet kebanyakan adalah laki-laki usia produktif.
Sampai saat ini pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit cacar monyet, seperti melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan laboratorium, isolasi dan perawatan pasien, serta vaksinasi bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular.
Untuk vaksinasi cacar monyet ini dilakukan secara gratis dengan menggunakan vaksin yang sama dengan vaksin cacar air.
Dalam keterangannya, Kemenkes telah menyiapkan 1.000 dosis dengan dua dosis vaksin per orang secara bertahap. Adapun vaksin diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu.
Pelaksanaan vaksinasi umumnya dilakukan puskesmas kecamatan setiap hari dengan pemantauan gejala kepada kontak erat kasus. Jika menampakkan gejala, segera dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ini untuk memutus mata rantai penularan.
Sebuah fakta ditemukan jika penderita cacar monyet ini banyak menjangkit pada kelompok lelaki dengan orientasi penyuka sesama jenis sebanyak 12 orang (86%), seorang pria normal dan seorang pria dengan orientasi biseksual.
World Health Organization (WHO) juga sempat memaparkan jika sebanyak 98% kasus cacar monyet di dunia dialami homoseksual.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
(okt)