Ibu Kota Bakal Pindah, Ini Tantangan Jakarta Menuju Kota Global

Rabu, 01 November 2023 - 01:02 WIB
loading...
Ibu Kota Bakal Pindah, Ini Tantangan Jakarta Menuju Kota Global
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar memaparkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada JEF 2023 di Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Jika tak ada aral melintang pelepasan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia segera terjadi. Karena itulah persiapan sebagai kota global perlu disiapkan.

Melansir Global City Index (GCI), Jakarta tercatat menduduki peringkat ke 74 dari 156 kota dunia. Urutan itu jauh lebih baik dibandingkan Global Power City Index (GPCI) yang menempatkan Jakarta urutan ke 45 dari 48 kota di dunia.

Menyikapi itu, pembenahan perlu dilakukan. Dengan APBD lebih Rp70 triliun per tahunnya, Jakarta harus mandiri dan bersiap menjadi kota global di Asia bahkan dunia.



Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar menjelaskan pertumbuhan ekonomi di jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan didukung sistem keuangan yang stabil sekaligus ekosistem digitalisasi dan sistem pembayaran yang kuat. Karenanya, perlu dukungan tiga pilar utama yaitu inovasi, kolaborasi, dan konsistensi.

“Prospek pertumbuhan ekonomi Jakarta masih dibayangi tingginya risiko baik yang bersumber dari global maupun domestik,” ujar Arlyana dalam Jakarta Economic Forum (JEF) 2023 dengan tema “Strengthening Jakarta as Global City: Empowering Endowment and Innovation for Sustainable Development” di Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Tidak hanya itu, dia menyebut Jakarta masih dihadapkan pada berbagai tantangan struktural seperti daya dukung lahan dan air bersih yang semakin terbatas dan ketergantungan produksi pangan dari daerah lain.

Meski demikian, Jakarta memiliki keunggulan dari sisi modalitas antara lain dari sisi ketersediaan infrastruktur, ketersediaan transportasi publik yang beragam dan terintegrasi, serta sumber daya manusia yang memadai yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Sri Haryati menyampaikan tiga hal utama untuk mendorong ekonomi Jakarta ke depan.

“Sejalan dengan arahan Bapak Presiden, Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, perdagangan dan pusat jasa regional maupun global,” ujarnya.

Jakarta juga tengah menyiapkan diri selepas tak menjadi ibu kota. Karena itu, dibutuhkan pengembangan infrastruktur, perumahan dan kawasan permukiman, berbagai layanan publik, serta pendidikan dan penanggulangan bencana.

“Jakarta membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk menjadi global city. Karena itu perlu didorong pendanaan yang bersumber dari creative financing antara lain seperti sukuk, obligasi, pinjaman/hibah luar negeri, serta kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPDBU),” tuturnya.

Di tempat sama, Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Agustian R Partawidjaja menuturkan JEF 2023 mendorong kolaborasi positif seluruh pemangku kepentingan untuk dapat turut berkontribusi positif, memberikan sumbangsih pemikiran bagi Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam meningkatkan perannya sebagai kota global yang berdaya saing.

JEF 2023 menghadirkan 4 narasumber yaitu Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pendalaman pada dimensi interaksi budaya; CH Netty Widayati, Direktur Pengendalian Pencemaran Air Kementerian LHK dengan pendalaman pada dimensi lingkungan.

Kemudian, Erry Ricardo Nurzal, Analis Kebijakan Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pendalaman pada dimensi research and development; dan Sibarani Sofian, Ketua Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI) dan founder sekaligus CEO URBAN+ dengan pendalaman pada dimensi aksesibilitas dan kualitas hidup.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)