Mengulik Asal-usul Penyematan Nama Kebon Sirih Jakarta Pusat

JAKARTA - Nama daerah Kebon Sirih tentu sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Kawasan ini merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Jakarta Pusat.

Dalam perkembangannya, Kebon Sirih tumbuh menjadi kawasan penting di DKI Jakarta. Tak hanya lokasinya yang semakin ramai, banyak bangunan perkantoran serta gedung-gedung yang menjadi pusat pemerintahan.



Terlepas dari statusnya ini, masih ada banyak hal menarik yang bisa diulas dari Kebon Sihir. Misalnya terkait asal muasal atau sejarah penamaannya tempo dulu.

Asal-usul Penyematan Nama Kebon Sirih

Penamaan wilayah atau daerah di Indonesia menjadi satu hal yang cukup menarik. Tak sembarang memberi, biasanya sebuah wilayah diberikan nama atas dasar historis atau karakteristiknya.

Misalnya, nama ‘Ketapang’. Daerah atau wilayah yang diberi nama demikian biasanya banyak ditumbuhi pohon Ketapang pada sekitarnya.

Tak jauh berbeda, kondisi ini juga berlaku untuk penyematan nama Kebon Sirih. Zaenuddin HM dalam bukunya “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe” juga menjelaskan sejarah nama Kebon Sirih.



Melihat riwayatnya, ternyata nama Kebon Sirih berawal pada masa kekuasaan Hindia Belanda. Waktu itu, ada sebuah daerah yang sebagian besar masih berbentuk perkebunan luas.

Tanah tersebut banyak ditumbuhi pohon sirih atau penyebutannya dulu chaviva densa miq. Sebagai informasi, dulunya sirih sudah cukup dikenal masyarakat.

Daun sirih banyak digunakan sebagai bahan alami pengobatan. Selain itu, biasanya sirih juga digunakan orang-orang yang sudah sepuh untuk dikunyah bersama pinang atau sejenisnya.

Nah, mendasarkan kondisi wilayah yang dulunya banyak ditumbuhi pohon sirih, maka kawasan tersebut mulai dikenal sebagai Kebon Sirih. Meski orang Belanda mungkin memiliki sebutan lain, namun nama Kebon Sirih masih tetap melekat di wilayah tersebut sampai sekarang.

Demikian ulasan mengenai asal-usul penyematan nama Kebon Sirih Jakarta Pusat. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.