Sebelum Tewas Bersimbah Darah, Leo Sempat Jalan 300 M Usai Dibacok

Rabu, 26 Juli 2017 - 09:17 WIB
Sebelum Tewas Bersimbah...
Sebelum Tewas Bersimbah Darah, Leo Sempat Jalan 300 M Usai Dibacok
A A A
JAKARTA - Warga Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat sempat dibuat geger dengan penemuan sesosok jasad pria bersimbah darah yang diketahui bernama Leonardo (24), Selasa 25 Juli 2016.

Salah seorang warga sekitar Nurmala menceritakan, saat Leonardo yang dikenal Leo berteriak kesakitan hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

"Saya kaget terbangun, dia (korban) menjerit kesakitan, 'tolong, tolong, saya ditusuk', saya takut, jadi saya suruh suami saya menglihatnya," kata Nurmala di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Nurmala ditemani suaminya kemudian melihat jalan di luar rumah yang selebar 1 meter. Langkahnya terhenti ketika melihat seorang sosok pria terkapar bersimbah darah di tengah guyuran hujan deras.

Warga sekitar mulai mengerumuni pria yang diketahui bernama Leonardo (24). Sebagian dari mereka membalut luka tusuk di paha sebelah kiri. Sekitar jalan dipenuhi oleh darah yang mengucur tanpa henti.

"Kami tanya juga, 'warga mana mas?' Terus dia bilang, 'RT 05, Percetakan Negara'. Kami langsung bergegas menemui Pak Zulfikar (ketua RT 05)," ujarnya.

Setelah itu, Zulfikar yang lebih dahulu melihat korban membenarkan, bahwa Leonardo merupakan salah seorang warganya yang tinggal di RT 05. Dia langsung menghubungi isti korban, Asca Thalia (21), untuk memberitahukan kabar duka.

"Istrinya ya langsung nangis pas ngeliat suaminya sudah enggak ada (meninggal). Anaknya masih umur 2 tahun lagi. Kasihan," ungkap Zulfikar.

Berdasarkan keterangan kerabat beserta keluarga, Leonardo diketahui baru bekerja sebagai penjaga Warnet Avian selama 2 minggu. Sebelumnya ia bekerja serabutan, menjadi tukang parkir pun digelutinya untuk mencari nafkah.

Seorang saksi bernama Arif Taruji (34) menuturkan, pada jam 21.00, pekerjaan Leonardo digantikan oleh Wawan sebagai operator. Arif yang sering bermain di warnet tersebut menyebutkan sebelum tewas, Leonardo hendak diajak pergi keluar dengan seseorang bernama Sitorus.

"Sitorus ini sering juga main warnet di sini. Dia bilang sama Leo, 'yuk kita nyari duit', katanya gitu. Tapi Leo enggak mau," ucap Arif.

Tiba-tiba, Leo mengamini permintaan Sitorus, kemudian sekitar pukul 00.00, ia pergi bersama Sitorus. Kejadian tersebut terlihat pada rekaman CCTV. Sitorus yang berbaju biru memang terlihat pergi bersama Leo pada dini hari.

Nur Hasanah (54) mertua Leonardo, yang mendapatkan informasi dari warga di sekitar Jalan Keramat Sawah 3, menyatakan bahwa Leonardo sempat terkapar di Pos Keamanan di jalan tersebut. Namun lantaran penerangan di sekitar area sedikit dan tak ada warga yang menolongnya, ia berjalam menuju rumahnya.

"Dari pos (di Jalan Keramat Sawah 3) sampai menuju tempat dia terkapar, kurang lebih sekitar 300 meter. Bayangkan, dia jalan sambil berdarah-darah dari dekat Stasiun Kramat sampai rumah warga," kata Nur Hasanah.

Leo pun akhirnya tewas setelah banyak darah keluar dari paha kiri yang sebelumnya dibacok terlebih dahulu oleh pelaku. (Baca Juga: Jasad Pria Berlumuran Darah Gegerkan Warga Senen(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4395 seconds (0.1#10.140)