Serbuan Sabu China dan Malaysia akibat Tingginya Permintaan di Jakarta

Senin, 24 Juli 2017 - 18:17 WIB
Serbuan Sabu China dan Malaysia akibat Tingginya Permintaan di Jakarta
Serbuan Sabu China dan Malaysia akibat Tingginya Permintaan di Jakarta
A A A
JAKARTA - Banyaknya permintaan di Indonesia menjadi penyebab meningkatnya jumlah penyelundupan sabu. Dalam satu bulan terakhir tercatat lebih dari 1,2 ton sabu disita petugas Polda Metro Jaya dan tiga pelaku ditembak mati.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengakui adanya permintaan yang cukup tinggi di Jakarta dan sekitarnya sehingga banyak bandar besar internasional yang akhirnya mengarahkan pemasarannya di Indonesia. Menurut Nico, karena tidak lagi menjadi produsen maka narkoba akhirnya dipasok dari luar seperti China dan Malaysia.

Nico menegaskan, para pengguna aktif di Jakarta sendiri sebanyak 1,2 juta atau 5% dari pengguna di seluruh Indonesia. Hal ini yang menjadi incaran atau sasaran empuk para pengedar. Apalagi, harga pasaran sabu di Indonesia cukup tinggi.

"Satu gram sabu di Indonesia rata-rata sebesar Rp1,5 juta, sementara di luar hanya sekitar Rp200-500.000. Sehingga untung yang diterima cukup besar dibanding di negara produsen seperti China," kata Nico kepada KORAN SINDO, Senin (24/7/2017).

Pengguna di Jakarta, lanjut Nico, adalah mereka yang berusia 25-30 tahun dimana usia ini adalah usia produktif. Rata-rata usia ini adalah pekerja yang sudah mulai mapan dan diluar dari pengawasan keluarga. "Jadi kebanyakan bukan pelajar justru usia produktif yang memakainya," tegasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7032 seconds (0.1#10.140)