Temukan Pisau pada Kasus Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Halim, Polisi: Bukan Pisau Komando
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polisi terus mendalami kasus anak perwira TNI berinisial CHR tewas terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma , Jakarta Timur. Terkait temuan pisau di lokasi tewasnya korban, polisi belum dapat mengidentifikasi pemilik pisau.
"Pisaunya bukan pisau komando. Pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata, Rabu (27/9/2023).
Saat ini, tim Puslabfor Polri masih mengidentifikasi pisau tersebut. "Saya juga minta penyidik percepat. Insyaallah dari penyidik labfor juga berupaya keras untuk segera menuntaskan pekerjaan," ucapnya.
Polisi belum bisa memastikan apakah korban tewas karena terkena tusukan atau terbakar karena belum menerima hasil autopsi jenazah korban. Termasuk, apakah korban sebelum tewas sempat menghirup asap atau tidak.
"Saya sudah sampaikan tadi hasil autopsi sampai saat ini kami belum terima sehingga kami belum bisa tentukan berasal dari pisau atau alat lain. Jadi kalau hanya penyampaian secara lisan dan lain-lain kami belum bisa jadikan sebagai alat bukti," ujar Leonardus.
"Pisaunya bukan pisau komando. Pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata, Rabu (27/9/2023).
Saat ini, tim Puslabfor Polri masih mengidentifikasi pisau tersebut. "Saya juga minta penyidik percepat. Insyaallah dari penyidik labfor juga berupaya keras untuk segera menuntaskan pekerjaan," ucapnya.
Polisi belum bisa memastikan apakah korban tewas karena terkena tusukan atau terbakar karena belum menerima hasil autopsi jenazah korban. Termasuk, apakah korban sebelum tewas sempat menghirup asap atau tidak.
"Saya sudah sampaikan tadi hasil autopsi sampai saat ini kami belum terima sehingga kami belum bisa tentukan berasal dari pisau atau alat lain. Jadi kalau hanya penyampaian secara lisan dan lain-lain kami belum bisa jadikan sebagai alat bukti," ujar Leonardus.
(jon)