DKI Risau Opersional Bus JAConnexion Tak Libatkan TransJakarta

Rabu, 31 Mei 2017 - 00:40 WIB
DKI Risau Opersional Bus JAConnexion Tak Libatkan TransJakarta
DKI Risau Opersional Bus JAConnexion Tak Libatkan TransJakarta
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mendukung operasional Jabodetabek Airport (JA) Connexion yang di-launching Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, Pemprov DKI menyayangkan tidak dilibatkannya armada bus Transjakarta dalam operasional JAConnexion.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pada prinsipnya apabila operasional JAConnexion yang diluncurkan BPTJ itu bertujuan untuk meningkatkan layanan masyarakat, Dishub DKI Jakarta sangat mendukung. Namun alangkah baiknya jika armada bus Transjakarta dilibatkan.

Sehingga, lanjut Andri, masyarakat betul-betul pindah ke transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi. Terlebih, armada bus Transjakarta mendapatkan subsidi dari pemerintah yang bisa melayani masyarakat lebih murah dari armada lainnya.

"Harga murah itu kan peningkatan pelayanan bukan persaingan. Kalau penumpang dari hotel dan mal dekat bandara bayar Rp50.000, apakah orang milih naik bus dan meninggalkan kendaraan pribadinya," kata Andri saat dihubungi, Selasa, 30 Mei 2017 kemarin.

Andri menjelaskan, DKI Jakarta saat ini sudah memiliki trayek Trans Jabodetabek yang melayani penumpang daerah mitra, kecuali Bogor ke DKI dan sebaliknya dengan harga Rp3.500. Menurutnya, dengan integrasi pelayanan JAConnexion, penumpang dapat lebih mudah menuju dan meninggalkan bandara menggunakan Bus Rapid Transit (BRT).

"Integrasi ini kan bagian dari tantangan Pemprov DKI mengurai kemacetan 40% pada 2019 yang disarankan BPTJ," ungkapnya.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Iskandar Abu Bakar menuturkan, JAConnexion itu perlakuanya khusus ke bandara bukan untuk ke Jakarta. Artinya, pengaruh besar JAConnexion itu dari Jakarta ke bandara bukan untuk kemacetan di Jakarta.

Dia pun meminta agar Dinas Perhubungan DKI ataupun PT Transportasi Jakarta tidak risau lantaran tidak dilibatkan dalam operasional JAConnexion ini. Apalagi, dalam JAConnexion sudah ada bus Damri yang melayani harga murah dan sudah memiliki inetgrasi pelayanan ke daerah mitra.

Penumpang bandara pun lebih senang dan percaya menggunakan Damri."Angkutan bandara secara menyeluruh enggak besar untuk ke jakarta, pengaruhnya besar untuk ke bandara," ujarnya.

Mantan Dirjen Perhubungan Darat itu pun menilai JAConnexion ini adalah sebuah terobosan untuk melayani integrasi pelayanan ke bandara. Di mana, Direktur PT Angkasa Pura menargetkan penumpang bus mencapai 60 juta pertahun.

Apabila itu tercapai, penumpang sebanyak 150-200.000 naik bus ditambah 25.000 karyawan bandara. "Dulu pernah saya usulkan ke Angkasa Pura, tapi minat penguna angkutan umum saat itu belum banyak. Ini merupakan konsep layanan transportasi bandar yang sudah digunakan di luar negeri," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5337 seconds (0.1#10.140)