Hubungkan 5 Moda Transportasi, Pemprov DKI Resmikan JPM Dukuh Atas

Rabu, 13 September 2023 - 16:44 WIB
loading...
Hubungkan 5 Moda Transportasi,...
Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait meresmikan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas pada Rabu (13/9/2023). Foto/MPI/Carlos Roy Fajarta
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas pada Rabu (13/9/2023). JPM ini memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan perpindahan lima moda transportasi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, peresmian JPM Dukuh Atas dibangun berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan pada 7 Januari 2021 silam kepada MRT Jakarta dan PT KAI.

Pembangunan JPM tersebut kemudian ditugaskan lebih lanjut kepada PT MRT Jabodetabek. "Pembangunan jembatan ini tidak menggunakan APBD atau APBN, kita melakukan kerja sama dengan pihak swasta sehingga terbangun jembatan yang akan dimanfaatkan untuk mobilitas masyarakat pengguna transportasi," kata Tuhiyat.

Menurut Tuhiyat, JPM Dukuh Atas dibangun sejak 2021, memiliki luas 2.350 meter persegi dengan panjang dari LRT Jabodebek sampai Stasiun KAI Sudirman itu mencapai 230 meter.

"JPM ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan perpindahan antarmoda. Di wilayah Dukuh Atas ini ada lima moda transportasi, yakni LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, MRT Jakarta, Kereta Bandara, dan Transjakarta sehingga bisa saling terintegrasi," ujarnya.

Untuk kenyamanan pengguna pihaknya juga berkomitmen menyiapkan fasilitas inklusif seperti jalur pejalan kaki, jalur sepeda, eskalator, ruang retail, dan ruang komersil untuk membiayai pembangunan jembatan ini.



"Sejak dioperasi uji coba 28 Agustus 2023, kita menggandeng lebih dari 46 UMKM di jalur ini dan sudah dilewati hampir 70.000 orang di area jembatan ini. Dan tertinggi traffic di JPM ini setiap Sabtu dan Minggu. Sukses pembangunan JPM ini membawa kebanggaan bagi kami," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, masyarakat memang sangat mendambakan keberadaan infrastruktur antarmoda yang saling terintegrasi seperti JPM Dukuh Atas.

"Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa konektivitas transportasi adalah suatu keharusan, karena polusi kerugian 1 tahun Rp100 triliun, belum lagi hal-hal lain membuat Jakarta sesak. Sehingga keberadaan JPM ini sangat baik untuk menjembatani berbagai wilayah yang ada," ungkap Budi Karya.

Budi berharap keberadaan JPM tersebut bisa dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat dalam mengungkapkan transportasi umum.

"Jadi orang bisa berkegiatan dan berekreasi disini karena disini juga ada sungai. Upaya untuk menyatukan antar moda itu menjadi keharusan kita. Ini pesan Pak Presiden agar apa yang kita laksanakan itu harus dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengucapkan terima kasih kepada dukungan kebijakan Menteri Perhubungan, serta MRT yang sudah melaksanakan tugas pembangunan JPM Dukuh Atas.

"Saya titip dua, yang pertama aset ini adalah aset kita semua untuk tetap dijaga asetnya begitu juga kebersihannya. Dan semoga yang menggunakan bisa bertambah dari 70.000 orang, dan ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya misalkan Sabtu dan Minggu mereka dapat melakukan kegiatan komunikasi sembari menunggu waktu untuk menuju LRT maupun kereta cepat," ujar Heru Budi Hartono.

(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2533 seconds (0.1#10.140)