Waduh, Nama Pengirim Karangan Bunga untuk Ahok Tidak Ada yang Asli
A
A
A
JAKARTA - Setelah dipastikan kalah dalam quick count Pilgub DKI Jakarta, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan kiriman ribuan karangan bunga. Sayangnya, pengirim karangan bunga tersebut tidak ada yang menggunakan nama asli dan terkesan seperti sebuah lelucon.
Berdasarkan pantauan, ribuan karangan bunga tersebut, kali pertama datang pada, Senin 24 April 2017 lalu di Balai Kota DKI Jakarta. Hingga saat ini, karangan bunga terus berdatangan dan mencapai 1.000 buah.
Berbagai bentuk yang diterima, dari mulai bentuk papan, buket hingga standing flower. Mayoritas pengirim bunga menggunakan nama anonim, misalnya saja 'dari kami yang belum bisa move on'; 'Super Moms Bintaro'; 'Grup Beties'; 'grup Sos' ; 'Oneng Grup'; 'Ibu-Ibu Cantik DKI'; Pengaggum Badja dan sebagainya.
Tak itu saja, nama toko bunga yang memproduki karangan bunga tersebut tidak terpampang sebagaimana lazimnya. Namun, surat pengirim yang terlihat berbeda-beda dari namanya
"Sampai sekarang jumlah karangan bunga yang kami terima sudah mencapai 1.000 buah. Kami terus mendata, karena sampai sekarang juga masih terus berdatangan," kata Muhammad Mawardi, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah, di Balai Kota, Rabu (26/4/2017).
Mawardi belum tahu karangan bunga itu dari sumber yang sama atau bukan. Mawardi pun masih menunggu tindak lanjut karangan bunga ini seperti apa nantinya.
"Kami belum tahu nanti kedepannya karangan bunga ini tindak lanjutnya nanti seperti apa. Kami masih menunggu perintah," katanya.
Berdasarkan pantauan, ribuan karangan bunga tersebut, kali pertama datang pada, Senin 24 April 2017 lalu di Balai Kota DKI Jakarta. Hingga saat ini, karangan bunga terus berdatangan dan mencapai 1.000 buah.
Berbagai bentuk yang diterima, dari mulai bentuk papan, buket hingga standing flower. Mayoritas pengirim bunga menggunakan nama anonim, misalnya saja 'dari kami yang belum bisa move on'; 'Super Moms Bintaro'; 'Grup Beties'; 'grup Sos' ; 'Oneng Grup'; 'Ibu-Ibu Cantik DKI'; Pengaggum Badja dan sebagainya.
Tak itu saja, nama toko bunga yang memproduki karangan bunga tersebut tidak terpampang sebagaimana lazimnya. Namun, surat pengirim yang terlihat berbeda-beda dari namanya
"Sampai sekarang jumlah karangan bunga yang kami terima sudah mencapai 1.000 buah. Kami terus mendata, karena sampai sekarang juga masih terus berdatangan," kata Muhammad Mawardi, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah, di Balai Kota, Rabu (26/4/2017).
Mawardi belum tahu karangan bunga itu dari sumber yang sama atau bukan. Mawardi pun masih menunggu tindak lanjut karangan bunga ini seperti apa nantinya.
"Kami belum tahu nanti kedepannya karangan bunga ini tindak lanjutnya nanti seperti apa. Kami masih menunggu perintah," katanya.
(whb)