Korban dan Saksi Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe 2023 Ajukan Perlindungan ke LPSK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Delapan kontestan Miss Universe Indonesia , korban dugaan pelecehan seksual resmi mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) .
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi mengungkapkan delapan korban tersebut resmi mengajukan permohonan perlindungan pada Selasa 15 Agustus 2023 lalu dengan didampingi tim penasihat hukum.
Edwin menyebut berdasarkan berkas permohonan delapan kontestan yang menjadi korban pelecehan saat proses body checking itu mengajukan sejumlah bentuk perlindungan, salah satunya perlindungan fisik.
"Delapan peserta Miss Universe mengajukan permohonan perlindungan fisik untuk pendampingan ketika proses di persidangan, pengamanan di persidangan," ujar Edwin kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Selain itu, kata Edwin, korban juga mengajukan bentuk perlindungan berupa pendampingan proses hukum sejak kasus berada di tingkat penyelidikan Polda Metro Jaya hingga nanti di pengadilan.
Kemudian mengajukan permohonan ke LPSK berupa bentuk perlindungan hukum karena khawatir dilaporkan balik atas langkah mereka melaporkan kasus ke Polda Metro Jaya.
"Mereka juga minta rehabilitasi psikologis, tentu kami akan lakukan asesmen untuk mendalami apa ada trauma. Peserta Miss Universe juga mengajukan ganti rugi atau restitusi," katanya.
Selain delapan kontestan, Edwin menuturkan ada empat orang saksi yang mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK yakni dua orang pemilik lisensi di provinsi dan dua mantan panitia.
Keempatnya juga mengajukan bentuk permohonan perlindungan sebagaimana delapan kontestan Miss Universe Indonesia, bedanya hanya mereka tak mengajukan restitusi.
Untuk diketahui, PT Capella Swastika Karya selaku Event Organizer (EO) Miss Universe 2023 resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya Senin 7 Agustus 2023. PT Capella Swastika Karya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap peserta Miss Universe 2023, salah satunya N.
Mellisa Anggraeni selaku kuasa hukum N menyampaikan, kejadian pelecehan tersebut terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu. Peristiwa pelecehan terjadi saat adanya satu agenda tidak resmi yakni body checking dan foto dalam kondisi telanjang.
Laporan Mellisa teregistrasi dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA. Mellisa melaporkan PT Capella Swastika Karya dengan Pasal 4, 5, 6, 14, 15 Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual tahun 2022.
Saat melakukan body checking tersebut para peserta difoto telanjang. Melissa mengatakan tindakan tersebut melukai martabat perempuan. Termasuk peserta Miss Universe 2023.
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi mengungkapkan delapan korban tersebut resmi mengajukan permohonan perlindungan pada Selasa 15 Agustus 2023 lalu dengan didampingi tim penasihat hukum.
Baca Juga
Edwin menyebut berdasarkan berkas permohonan delapan kontestan yang menjadi korban pelecehan saat proses body checking itu mengajukan sejumlah bentuk perlindungan, salah satunya perlindungan fisik.
"Delapan peserta Miss Universe mengajukan permohonan perlindungan fisik untuk pendampingan ketika proses di persidangan, pengamanan di persidangan," ujar Edwin kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Selain itu, kata Edwin, korban juga mengajukan bentuk perlindungan berupa pendampingan proses hukum sejak kasus berada di tingkat penyelidikan Polda Metro Jaya hingga nanti di pengadilan.
Kemudian mengajukan permohonan ke LPSK berupa bentuk perlindungan hukum karena khawatir dilaporkan balik atas langkah mereka melaporkan kasus ke Polda Metro Jaya.
"Mereka juga minta rehabilitasi psikologis, tentu kami akan lakukan asesmen untuk mendalami apa ada trauma. Peserta Miss Universe juga mengajukan ganti rugi atau restitusi," katanya.
Selain delapan kontestan, Edwin menuturkan ada empat orang saksi yang mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK yakni dua orang pemilik lisensi di provinsi dan dua mantan panitia.
Keempatnya juga mengajukan bentuk permohonan perlindungan sebagaimana delapan kontestan Miss Universe Indonesia, bedanya hanya mereka tak mengajukan restitusi.
Untuk diketahui, PT Capella Swastika Karya selaku Event Organizer (EO) Miss Universe 2023 resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya Senin 7 Agustus 2023. PT Capella Swastika Karya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap peserta Miss Universe 2023, salah satunya N.
Mellisa Anggraeni selaku kuasa hukum N menyampaikan, kejadian pelecehan tersebut terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu. Peristiwa pelecehan terjadi saat adanya satu agenda tidak resmi yakni body checking dan foto dalam kondisi telanjang.
Laporan Mellisa teregistrasi dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA. Mellisa melaporkan PT Capella Swastika Karya dengan Pasal 4, 5, 6, 14, 15 Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual tahun 2022.
Saat melakukan body checking tersebut para peserta difoto telanjang. Melissa mengatakan tindakan tersebut melukai martabat perempuan. Termasuk peserta Miss Universe 2023.
(kri)