Melalui Facebook, Anies Sampaikan Jakarta Belum Aman dari Covid-19

Sabtu, 25 Juli 2020 - 17:40 WIB
loading...
Melalui Facebook, Anies Sampaikan Jakarta Belum Aman dari Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Ibu Kota. Bahkan, dia berjanji akan menyampaikan perkembangan virus Corona atau Covid-19 kepada masyarakat secara rutin.

"Izinkan saya menyampaikan beberapa perkembangan terkini terkait dengan wabah covid-19 di Jakarta. Insya Allah ini akan disampaikan secara rutin bagian dari memastikan kita semua tahu kondisi dan kita tahu apa yang harus dikerjakan. Saya akan akan awali dengan refleksi sedikit atas apa yang kita lakukan semenjak wabah ini muncul," kata Anies memulai video yang dikup dari akun Facebook resmi Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Pada saat wabah ini muncul banyak hal yang belum diketahui tentang virus ini. Tentang cara penanganannya, bahkan sampai sekarang pun masih terus menemukan bukti baru informasi baru tentang virus SARS-cov-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini. Saat itu, pada saat kejadian, kemampuan testing terbatas. Jumlah tempat tidur di RS terbatas.

ICU di RS yang disiapkan untuk Covid-19 juga masih terbatas. Memang tidak ada satu pun kota di dunia, negara di dunia yang menyiapkan untuk menghadapi wabah seperti ini. Bila kapasitas pelayanan kesehatan itu sampai jumlahnya kecil daripada kasus positif yang membutuhkan perawatan, maka sistem ambruk.

"Kenapa? Karena jumlah yang membutuhkan RS lebih banyak dari fasilitas yang ada. Karena itu, pada masa awal pandemi ini strategi yang dilakukan Jakarta jelas, kita melakukan pembatasan sosial sosial dengan ketat. Dalam proses itu, masyarakat diminta berada di rumah, jangan berkegiatan di luar. Tujuannya satu memutus mata rantai. Di sisi lain, kami di pemerintah tidak kemudian diam, di sisi kita-kita lakukan adalah peningkatan kemampuan testing, peningkatan kapasitas RS," urai Anies.

Disampaikan, mulainya dengan minim untuk Covid-19, dengan cara seperti itu pihaknya bekerja sama dengan semua pihak, maka ketika PSBB sudah mulai berkurang sudah mulai ada pelonggaran, masyarakat mulai memasuki masa transisi, Pemprov DKI sudah memiliki kapasitas RS yang cukup, kemampuan testing yang amat tinggi. Dengan cara begitu maka pihaknya merasa telah menjalankan tanggung jawabnya.

"Tetapi kalau masyarakatnya diminta di rumah, tetapi kita tidak meningkatkan kemampuan testing, kita tidak meningkatkan kemampuan RS, maka ketika dilakukan transisi ada potensi risiko yang amat besar. Ini adalah salah satu cara dari kita di Jakarta mengambil sikap yang bertanggung jawab dan memastikan bahwa keselamatan selalu nomor satu," tutur Anies.

Saat ini, Jakarta memiliki 67 RS rujukan Covid-19 di situ ada 4.556 tempat tidur isolasi, ada 659 ICU khusus Covid, dan ini sudah jauh lebih banyak daripada masa awal pandemi dahulu. ( )

Lalu kemampuan testing, tes PCR juga meningkat setiap minggunya, hingga saat ini Jakarta memiliki kemampuan untuk melakukan kapasitas testing itu cukup tinggi. Dan jumlah total yang sudah dilakukan kalau dihitung spesimen hampir 500 ribu yaitu 499.410 spesimen.

"Nah cuma saya mau sampaikan, yang dijadikan standar oleh WHO adalah jumlah orang yang baru diperiksa, bukan jumlah spesimen. Karena itu, satu orang bisa diperiksa beberapa kali. WHO menetapkan standar, 1.000 orang baru dari 1 juta penduduk dites setiap minggunya. Itu yang kemudian kita kerjakan di Jakarta," jelas Anies.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)