Ramadan dan Idulfitri 2023, BI Jakarta Klaim Inflasi April Masih Terjaga

Kamis, 04 Mei 2023 - 01:49 WIB
loading...
Ramadan dan Idulfitri 2023, BI Jakarta Klaim Inflasi April Masih Terjaga
BI perwakilan Jakarta mengklaim inflasi tetap terjaga. Meski mengalami kenaikan seiring perputaran uang sejak Ramadan dan Idulfitri 2023, tapi inflasi Jakarta masih di bawah nasional. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) perwakilan Jakarta mengklaim inflasi tetap terjaga. Meski mengalami kenaikan seiring perputaran uang sejak Ramadan dan Idulfitri 2023, tapi inflasi masih di bawah nasional.

Kepala Perwakilan BI Jakarta Arlyana Abubakar memastikan inflasi sepanjang April 2023 masih terjaga. Melansir laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta yang mencatat inflasi Jakarta memiliki share 26,98 persen terhadap nasional.

Bahkan, pada April 2023 mereka kemudian mencatat inflasi sebesar 0,40 persen mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,36 persen mtm.
Baca juga: Upah Pembantu Rumah Tangga dan Kenaikan BBM Penyumbang Inflasi Jakarta

“Namun, secara tahunan inflasi Jakarta tetap terjaga rendah sebesar 3,69 persen yoy dan masih dalam kisaran sasaran yang ditetapkan 3 persen±1 persen yoy. Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 4,33 persen yoy,” ujar Arlyana, Rabu (3/5/2023).

Meningkatnya inflasi sepanjang April tidak lepas dari kenaikan harga kebutuhan pokok mulai dari makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Selain itu, khusus kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada April 2023, BPS juga mencatat mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,52 persen mtm sehingga menyumbang 0,12 persen terhadap inflasi Jakarta.

“Inflasi pada kelompok tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras didorong peningkatan harga pakan sekaligus permintaan masyarakat yang tinggi pada Ramadan dan Idulfitri 2023,” katanya.

Pada kelompok transportasi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,76 persen mtm sehingga memberikan andil 0,09 persen terhadap inflasi Jakarta.

Inflasi kelompok ini didorong kenaikan tarif berbagai moda transportasi yaitu tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api sejalan dengan arus mudik Lebaran 2023.

Sementara, pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami peningkatan inflasi sehingga menyumbang 0,06 persen terhadap inflasi Jakarta, yang utamanya didorong kenaikan harga emas perhiasan sejalan masih tingginya harga emas global dan tingginya permintaan terhadap emas perhiasan pada musim Lebaran.

Menurut Arlyana, terjaganya inflasi di Jakarta tidak lepas dari sinergi, kolaborasi, dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta, termasuk dalam rangka implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Bahkan, selama April 2023 TPID DKI telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi mulai dari kunjungan pasar untuk pemantauan stok dan harga antara lain kunjungan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pasar Rawamangun dan Johar Baru, serta kunjungan ke Perumda Dharma Jaya.

Kegiatan Pasar Murah/Operasi Pasar bersama yakni pangan bersubsidi di 336 titik yang dilaksanakan setiap hari, SPHP di 90 titik setiap hari, serta operasi pasar murah yang diselenggarakan BUMD Pangan dan DPPKUKM di 144 titik.

Masih dalam proses upaya menekan inflasi, kolaborasi yang apik ini juga memastikan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Dengan begitu, pengendalian inflasi dapat berjalan baik dan efektif agar inflasi Jakarta tetap terkendali di sekitar sasaran yang ditetapkan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)