Tarif Transjakarta Diusulkan Naik, Politisi Perindo Pertanyakan Kualitas Pelayanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politisi muda Partai Perindo Michael Victor Sianipar mempertanyakan kualitas pelayanan Transjakarta seiring rencana penyesuaian tarif bus Transjakarta. Pelayanan dan fasilitas yang diberikan PT Transportasi Jakarta dinilai belum maksimal.
“Perlu mempertimbangkan dari sisi masyarakat terlebih dahulu. Kenaikan tarif semestinya berbanding lurus dengan peningkatan layanan. Keluhan masyarakat tentang keterlambatan bus, kurangnya jumlah armada, dan masalah lainnya apa sudah didengarkan? Itu untuk optimalisasi pelayanan," ujar Michael, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Mengintip Rencana Tarif Bus Transjakarta Naik, Ini Alasannya
Beberapa masalah Transjakarta yakni banyaknya kasus keterlambatan bus, televisi informasi soal kedatangan yang sering tidak menyala, serta jalur bus masih banyak diserobot kendaraan pribadi. Masyarakat juga mengeluhkan jumlah armada yang kurang terutama pada jam sibuk.
Terkait rencana kenaikan tarif Transjakarta, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan itu usulan DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta). Sebab, tarif Transjakarta belum naik sejak tahun 2007. "Di sisi lain, tarif moda angkutan seperti KRL naik," ucapnya.
Kenaikan tarif ini diaplikasikan di dua jam operasional yang dianggap sibuk, yakni menjadi Rp4.000 pada pukul 07.01 WIB hingga 10.00 WIB dan Rp5.000 pada pukul 16.01 WIB sampai 21.00 WIB.
“Perlu mempertimbangkan dari sisi masyarakat terlebih dahulu. Kenaikan tarif semestinya berbanding lurus dengan peningkatan layanan. Keluhan masyarakat tentang keterlambatan bus, kurangnya jumlah armada, dan masalah lainnya apa sudah didengarkan? Itu untuk optimalisasi pelayanan," ujar Michael, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Mengintip Rencana Tarif Bus Transjakarta Naik, Ini Alasannya
Beberapa masalah Transjakarta yakni banyaknya kasus keterlambatan bus, televisi informasi soal kedatangan yang sering tidak menyala, serta jalur bus masih banyak diserobot kendaraan pribadi. Masyarakat juga mengeluhkan jumlah armada yang kurang terutama pada jam sibuk.
Terkait rencana kenaikan tarif Transjakarta, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan itu usulan DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta). Sebab, tarif Transjakarta belum naik sejak tahun 2007. "Di sisi lain, tarif moda angkutan seperti KRL naik," ucapnya.
Kenaikan tarif ini diaplikasikan di dua jam operasional yang dianggap sibuk, yakni menjadi Rp4.000 pada pukul 07.01 WIB hingga 10.00 WIB dan Rp5.000 pada pukul 16.01 WIB sampai 21.00 WIB.
(jon)