Pemprov DKI Diminta Kaji Ulang Rekayasa Lalin Simpang Pasar Santa

Selasa, 18 April 2023 - 18:41 WIB
loading...
Pemprov DKI Diminta...
Dishub DKI membongkar jalur pejalan kaki dan sepeda di Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo atau Simpang Santa, Jakarta Selatan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta diminta mengkaji ulang rekayasa lalu lintas di Simpang Pasar Santa, Jakarta Selatan. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai membuat kemacetan di sejumlah titik.

Legislator Dapil DKI Jakarta Ahmad Sahroni menyoroti kemacetan parah yang terjadi di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan, di mana warga meminta u-turn atau akses putar balik di Jalan Kapten Tendean sekaligus akses belok langsung dari Jalan Wijaya I ke Tendean dibuka lagi.

Pasalnya kebijakan ini membuat kemacetan di sejumlah titik sekitar Simpang Santa. Oleh karenanya, Sahroni meminta Pemprov DKI bersama Polda Metro lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan rekayasa lalin. Sebab penerapan kebijakan yang serampangan dapat merugikan masyarakat.

“Ada ribuan mobil dan motor yang terjebak berjam-jam di area Santa dan sekitarnya akibat rekayasa baru ini. Mohon kepada Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI lebih berhati-hati lagi dalam eksekusi kebijakan. Rancangan kebijakannya dikaji sampai matang dulu agar proyeksinya terlihat jelas, jangan buat rakyat jadi bahan uji coba seenaknya seperti ini,” kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

Sahroni juga turut menyoroti pembongkaran jalur sepeda dan trotoar untuk pejalan kaki di kawasan tersebut. Dia menyayangkan langkah tersebut, bahkan hal itu dinilainya sebagai sebuah kemunduran bagi kota maju seperti Jakarta.


“Katanya (kebijakan) ini win-win solution, jalanan macetnya akan berkurang lalu pesepeda dan pejalan kaki dapat sarana lebih bagus. Sekarang apa? Pejalan kaki dan pesepeda haknya malah hilang, jalanan juga makin super macet. Kebijakan ini tidak menyelesaikan satu pun masalah, justru membuat Jakarta semakin mundur. Kita kembali lagi pada orientasi pembangunan yang bertumpu pada pengutamaan kendaraan pribadi,” ujarnya.

Untuk itu, Sahroni berpesan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta untuk mengevaluasi kembali hasil kerjanya itu. Walaupun kini u-turn telah kembali dibuka, namun penghapusan akses pejalan kaki dan pesepeda tetap harus dikaji ulang.

“Mohon Pak Heru sekiranya dapat melihat langsung lokasi di sana. Kalau bapak tidak ada waktu, coba Pak Heru buka Twitter dan ketik di kolom search dengan keyword “Santa”. Silakan bapak lihat jeritan para pengguna jalan dari (Twitter) situ. Sebab luar biasa Pak, baru (kali) ini Jakarta macet bukan karena hujan lebat atau banjir,” ucapnya.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)