Sentra Kerajinan Tangan Bogor Tembus Pasar Nasional
loading...
A
A
A
BOGOR - Sentra kerajinan tangan Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, mampu menembus pasar nasional hingga forum internasional. Kerajinan tangan masyarakat di kaki Gunung Salak, Bogor ini kini kian dikenal luas.
Di Desa Tegalwaru, penduduknya telah turun-temurun mengembangkan sentra kerajinan dengan hasil produk berupa tas, dompet, sabuk, dan lain sebagainya. Potensi ini pun digandeng Sovia salah satu perusahaan souvenir di Bogor, Jawa Barat bernama Souvia lalu menyadari adanya potensi ini.
Founder Souvia, Ahsan Abduh Andi Sihotang mengatakan, masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Bogor telah mampu menghasilkan kerajinan berkualitas. Mereka secara turun-temurun, nyatanya bisa membuat aktivitas produksi kerajinan terus eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat.
“Soal kualitas hasil produksi kita tidak ragu. Sejak 2013, kami telah mempercayakan produksi berbagai souvenir dan seminar kit kepada 120 orang pelaku UMKM di beberapa desa di Kabupaten Bogor, seperti Desa Tegalwaru dan Desa Bojong Rangkas," kata Ahsan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3/2023).
Ahsan menuturkan, sejauh ini, Souvia telah memasarkan hasil produksi tangan-tangan kreatif pelaku UMKM lokal ke pasar nasional yang mencakup perusahaan nasional dan instansi pemerintah, serta bahkan telah membawanya ke forum internasional yakni G20 pada 2022 lalu.
Lutfi Ilham Pradipta selaku Chief Marketing Officer Souvia menambakan, saat ini Souvia juga tengah bekerja sama dengan Bumi Adonara di Nusa Tenggara Timur memberdayakan UMKM lokal.
“Bertemakan ‘Bringing Togetherness Through Sharing’, Souvia dan Bumi Adonara berusaha memberdayakan UMKM lokal dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi mereka sekaligus melestarikan kebudayaan. Lewat kolaborasi ini, tercipta produk tas pouch dan sajadah dengan aksen tenun Adonara NTT berkesan etnik khas Indonesia,” ujarnya.
Di Desa Tegalwaru, penduduknya telah turun-temurun mengembangkan sentra kerajinan dengan hasil produk berupa tas, dompet, sabuk, dan lain sebagainya. Potensi ini pun digandeng Sovia salah satu perusahaan souvenir di Bogor, Jawa Barat bernama Souvia lalu menyadari adanya potensi ini.
Founder Souvia, Ahsan Abduh Andi Sihotang mengatakan, masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Bogor telah mampu menghasilkan kerajinan berkualitas. Mereka secara turun-temurun, nyatanya bisa membuat aktivitas produksi kerajinan terus eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat.
“Soal kualitas hasil produksi kita tidak ragu. Sejak 2013, kami telah mempercayakan produksi berbagai souvenir dan seminar kit kepada 120 orang pelaku UMKM di beberapa desa di Kabupaten Bogor, seperti Desa Tegalwaru dan Desa Bojong Rangkas," kata Ahsan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3/2023).
Ahsan menuturkan, sejauh ini, Souvia telah memasarkan hasil produksi tangan-tangan kreatif pelaku UMKM lokal ke pasar nasional yang mencakup perusahaan nasional dan instansi pemerintah, serta bahkan telah membawanya ke forum internasional yakni G20 pada 2022 lalu.
Lutfi Ilham Pradipta selaku Chief Marketing Officer Souvia menambakan, saat ini Souvia juga tengah bekerja sama dengan Bumi Adonara di Nusa Tenggara Timur memberdayakan UMKM lokal.
“Bertemakan ‘Bringing Togetherness Through Sharing’, Souvia dan Bumi Adonara berusaha memberdayakan UMKM lokal dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi mereka sekaligus melestarikan kebudayaan. Lewat kolaborasi ini, tercipta produk tas pouch dan sajadah dengan aksen tenun Adonara NTT berkesan etnik khas Indonesia,” ujarnya.
(hab)