Mengenal Kampung Susun Bayam, Hunian Hijau di Jakut Dekat Stadion JIS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kampung Susun Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara merupakan hunian yang berada dekat Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion JIS . Kampung Susun Bayam dibangun Pemprov DKI Jakarta sebagai alternatif tempat tinggal bagi warga korban gusuran pembangunan JIS.
Kampung Susun Bayam ini sejalan untuk memajukan dan membangun lingkungan masyarakat sekitar. Fasilitas yang didapat juga memiliki kebermanfaatan bagi lingkungan, salah satunya kawasan hijau.
Baca juga: Indahnya Kampung Susun Bayam di Kawasan JIS, Anies: Kemajuan Bersanding dengan Keadilan
Adanya Kampung Susun Bayam menyambut wajah baru kampung bersih dan hijau. Kampung ini memiliki konsep tata ruang hijau. Di Kampung Susun Bayam terdapat ruang pertanian yang terbagi menjadi 2 zona, yaitu zona konvensional dan zona hidroponik (area urban farming) seluas 3.425 meter persegi.
Fasilitas di Kampung Susun Bayam yaitu area urban farming (pertanian perkotaan) seluas 1.914 meter persegi. Area urban farming di dalamnya terdapat beberapa area lagi, seperti area bertani warga, area pembibitan dan kebun, fasilitas pendukung lingkungan, gudang peralatan kebun, pembuatan dan pengolahan kompos, depo daur ulang, serta TPS.
Selain itu, fasilitas lainnya di Kampung Susun Bayam yakni 135 unit hunian dan 3 unit difabel, parkir sepeda, motor, mobil, UMKM, plaza dan ruang komunal, taman bermain anak, lapangan olahraga, fasilitas pendukung (musala, taman kanak-kanak, dan aula serbaguna), serta area urban farming yang terdapat di rooftop.
Warga bisa menanam tanaman di balkon, rooftop, dan koridor Kampung Susun Bayam karena sudah disediakan planter box. Mereka bisa menanam sesuai kebutuhan masing-masing, salah satunya tanaman untuk kebutuhan dapur.
Kampung Susun Bayam juga menyediakan beragam pelatihan pertanian, yaitu budidaya pertanian, pascapanen dan pengolahan, pemasaran, hingga mobile training unit. Mereka juga diberi pelatihan pengembangan kewirausahaan, salah satunya pelatihan dan pengembangan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta.
Dengan begitu, warga dapat memetik manfaat dari pertanian konvensional maupun urban farming (pertanian perkotaan).
Atas berdirinya Kampung Susun Bayam, Pemprov DKI tidak hanya mengganti hunian warga yang tergusur akibat pembangunan JIS melainkan turut membangun hunian ramah lingkungan disertai pelatihannya. Ini merupakan program positif karena memberikan banyak area lahan hijau di tengah masifnya pembangunan Ibu Kota.
MG/Ayu Yunita Rahmawati
Kampung Susun Bayam ini sejalan untuk memajukan dan membangun lingkungan masyarakat sekitar. Fasilitas yang didapat juga memiliki kebermanfaatan bagi lingkungan, salah satunya kawasan hijau.
Baca juga: Indahnya Kampung Susun Bayam di Kawasan JIS, Anies: Kemajuan Bersanding dengan Keadilan
Adanya Kampung Susun Bayam menyambut wajah baru kampung bersih dan hijau. Kampung ini memiliki konsep tata ruang hijau. Di Kampung Susun Bayam terdapat ruang pertanian yang terbagi menjadi 2 zona, yaitu zona konvensional dan zona hidroponik (area urban farming) seluas 3.425 meter persegi.
Fasilitas di Kampung Susun Bayam yaitu area urban farming (pertanian perkotaan) seluas 1.914 meter persegi. Area urban farming di dalamnya terdapat beberapa area lagi, seperti area bertani warga, area pembibitan dan kebun, fasilitas pendukung lingkungan, gudang peralatan kebun, pembuatan dan pengolahan kompos, depo daur ulang, serta TPS.
Selain itu, fasilitas lainnya di Kampung Susun Bayam yakni 135 unit hunian dan 3 unit difabel, parkir sepeda, motor, mobil, UMKM, plaza dan ruang komunal, taman bermain anak, lapangan olahraga, fasilitas pendukung (musala, taman kanak-kanak, dan aula serbaguna), serta area urban farming yang terdapat di rooftop.
Warga bisa menanam tanaman di balkon, rooftop, dan koridor Kampung Susun Bayam karena sudah disediakan planter box. Mereka bisa menanam sesuai kebutuhan masing-masing, salah satunya tanaman untuk kebutuhan dapur.
Kampung Susun Bayam juga menyediakan beragam pelatihan pertanian, yaitu budidaya pertanian, pascapanen dan pengolahan, pemasaran, hingga mobile training unit. Mereka juga diberi pelatihan pengembangan kewirausahaan, salah satunya pelatihan dan pengembangan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta.
Dengan begitu, warga dapat memetik manfaat dari pertanian konvensional maupun urban farming (pertanian perkotaan).
Atas berdirinya Kampung Susun Bayam, Pemprov DKI tidak hanya mengganti hunian warga yang tergusur akibat pembangunan JIS melainkan turut membangun hunian ramah lingkungan disertai pelatihannya. Ini merupakan program positif karena memberikan banyak area lahan hijau di tengah masifnya pembangunan Ibu Kota.
MG/Ayu Yunita Rahmawati
(jon)