Ratusan Pelaku UMKM di Pamulang Square Rapid Test, Ini Hasilnya
loading...
A
A
A
"Agenda hari ini rapid test dan yang ikut 135 orang. Hasilnya nonreaktif semua. Ini rapid test kedua. Yang pertama 212 orang. Biaya Rp150 ribu perorang ditanggung oleh tenant masing-masing. Semua yang di-rapid pedagang dan pegawai internal Pamulang Square," ungkapnya.
Kegiatan rapid test ini, direncanakan akan dilakukan rutin setiap bulannya jika Tangsel masih tetap melaksanakan PSBB, sebagai pencipta rasa aman bagi pengunjung yang ingin berbelanja, dan menciptakan ketentraman bagi sesama pelaku usaha dan karyawan internal mall.
"Secara internal, rapid test ini bertujuan untuk memastikan, bahwa kamu sehat aku sehat. Secara eksternal, kami ingin memastikan bahwa Pamulang Square aman dikunjungi," jelasnya.
Sejumlah tenant pun sudah mulai buka di sini. Memang ada beberapa yang masih tutup. Tetapi itu karena kemauan dari pemilik tempat usaha yang memilih tutup sampai Covid-19 hilang.
"Yang sudah buka itu tenant fasion, stationery, dan konter HP juga sudah buka. Memang kita jaga ketat protokol kesehatan, seperti hand sanitizer ada disetiap toko, masker wajib, wastafel kita ada disetiap pintu, dan cek suhu tubuh juga ada disetiap pintu," sambungnya.
Selama Covid-19, Pamulang Square termasuk yang sangat terpukul dampak ekonomi. Sekira 40% para pedagangnya gulung tikar. Pengunjung harian saat hari kerja dan libur juga anjlok hingga 50% lebih. Sekarang, rata-rata pengunjung mall paling banyak sekira 4.000 orang.
"Kita memang membatasi jumlah pengunjung, yang di bawah umut 5 tahun dan di atas 60 tahun tidak boleh masuk mall. Kuotanya kalau normal 8.000-12.000 orang, kalau weekend bisa 20.000-22.000 orang. Sekarang di weekday tidak pernah sampai 4.000," pungkasnya.
Lihat Juga: Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
Kegiatan rapid test ini, direncanakan akan dilakukan rutin setiap bulannya jika Tangsel masih tetap melaksanakan PSBB, sebagai pencipta rasa aman bagi pengunjung yang ingin berbelanja, dan menciptakan ketentraman bagi sesama pelaku usaha dan karyawan internal mall.
"Secara internal, rapid test ini bertujuan untuk memastikan, bahwa kamu sehat aku sehat. Secara eksternal, kami ingin memastikan bahwa Pamulang Square aman dikunjungi," jelasnya.
Sejumlah tenant pun sudah mulai buka di sini. Memang ada beberapa yang masih tutup. Tetapi itu karena kemauan dari pemilik tempat usaha yang memilih tutup sampai Covid-19 hilang.
"Yang sudah buka itu tenant fasion, stationery, dan konter HP juga sudah buka. Memang kita jaga ketat protokol kesehatan, seperti hand sanitizer ada disetiap toko, masker wajib, wastafel kita ada disetiap pintu, dan cek suhu tubuh juga ada disetiap pintu," sambungnya.
Selama Covid-19, Pamulang Square termasuk yang sangat terpukul dampak ekonomi. Sekira 40% para pedagangnya gulung tikar. Pengunjung harian saat hari kerja dan libur juga anjlok hingga 50% lebih. Sekarang, rata-rata pengunjung mall paling banyak sekira 4.000 orang.
"Kita memang membatasi jumlah pengunjung, yang di bawah umut 5 tahun dan di atas 60 tahun tidak boleh masuk mall. Kuotanya kalau normal 8.000-12.000 orang, kalau weekend bisa 20.000-22.000 orang. Sekarang di weekday tidak pernah sampai 4.000," pungkasnya.
Lihat Juga: Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
(maf)