Ratusan Pelaku UMKM di Pamulang Square Rapid Test, Ini Hasilnya
loading...
A
A
A
TANGSEL - Ratusan pelaku UMKM di Pamulang Square, Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti rapid test kedua, pada Jumat 17 Juli 2020. Hasilnya, semua dinyatakan nonreaktif. Hal ini membuat Dr M Arief, dari Klinik Utama Prima Jakarta, yang melakukan pemeriksaan rapid test bingung.
Dirinya tidak menyangka, kondisi pelaku UMKM di Pamulang Square sangat bagus, sehingga hasilnya nonreaktif semua. (Baca juga: 1.462 Kasus Baru, Total 83.130 Orang Positif Covid-19)
"Di sini rapid test-nya teratur, satu persatu masuk dan ini rapid test yang kedua. Semua hasilnya nonreaktif, artinya ngejaganya bagus. Sebanyak ini orang, nonreaktif semua," kata Dr Arief, kepada SINDOnews, di Pamulang Square.
(Baca juga: Polemik RUU HIP, Pengamat: Makzulkan Jokowi dan Bubarkan PDIP Berlebihan)
Sebelum melakukan rapid test, Arief mengaku sempat melihat-lihat kondisi tenant yang ada di Pamulang Square. Menurutnya, sudah cukup bagus untuk sekelas tempat usaha.
"Cukup bagus, tempat cuci tangan ada di mana-mana. Saya lihat sudah teratur, dan mudah-mudahan aman untuk berbelanja. Tapi kita gak tahu ya, kalau dari pengunjung. Rapid test itu kan skrining awal, bukan diagnosa. Jika ada yang reaktif maka harus di Swab," ungkapnya,
Proses rapid test berlangsung tidak lama. Dalam 10-15 menit, hasilnya sudah keluar dan diketahui. Tetapi untuk ukuran mall, Pamulang Square termasuk yang masih baik.
"Biasanya itu, kalau ratusan orang yang di-rapid test ada saja yang kena. Ini gak sama sekali. Cukup kaget juga sih tadi. Tetapi artinya, mall cukup aman untuk costumer yang ingin berbelanja. Tapi buat yang lagi sakit, jangan dulu lah, tunggu pulih dulu," sambungnya.
Sementara itu, Chief Operasional Managemen Pamulang Square Eru Cipta mengatakan, sejak mall mulai dibuka, semua pelaku UMKM yang ada langsung di-rapid test. (Baca juga: Pesan Megawati ke Cakada: Jadikan Pancasila sebagai Dasar Kebijakan)
Tercatat, pada rapid test pertama, sebanyak 212 orang yang mengikuti. Hasilnya juga sama, nonreaktif semua. Sedang pada rapid test kedua ini, jumlah pelaku UMKM yang mengikuti pemeriksaan awal kesehatan Covid-19 itu berjumlah sekira 135 orang.
"Agenda hari ini rapid test dan yang ikut 135 orang. Hasilnya nonreaktif semua. Ini rapid test kedua. Yang pertama 212 orang. Biaya Rp150 ribu perorang ditanggung oleh tenant masing-masing. Semua yang di-rapid pedagang dan pegawai internal Pamulang Square," ungkapnya.
Kegiatan rapid test ini, direncanakan akan dilakukan rutin setiap bulannya jika Tangsel masih tetap melaksanakan PSBB, sebagai pencipta rasa aman bagi pengunjung yang ingin berbelanja, dan menciptakan ketentraman bagi sesama pelaku usaha dan karyawan internal mall.
"Secara internal, rapid test ini bertujuan untuk memastikan, bahwa kamu sehat aku sehat. Secara eksternal, kami ingin memastikan bahwa Pamulang Square aman dikunjungi," jelasnya.
Sejumlah tenant pun sudah mulai buka di sini. Memang ada beberapa yang masih tutup. Tetapi itu karena kemauan dari pemilik tempat usaha yang memilih tutup sampai Covid-19 hilang.
"Yang sudah buka itu tenant fasion, stationery, dan konter HP juga sudah buka. Memang kita jaga ketat protokol kesehatan, seperti hand sanitizer ada disetiap toko, masker wajib, wastafel kita ada disetiap pintu, dan cek suhu tubuh juga ada disetiap pintu," sambungnya.
Selama Covid-19, Pamulang Square termasuk yang sangat terpukul dampak ekonomi. Sekira 40% para pedagangnya gulung tikar. Pengunjung harian saat hari kerja dan libur juga anjlok hingga 50% lebih. Sekarang, rata-rata pengunjung mall paling banyak sekira 4.000 orang.
"Kita memang membatasi jumlah pengunjung, yang di bawah umut 5 tahun dan di atas 60 tahun tidak boleh masuk mall. Kuotanya kalau normal 8.000-12.000 orang, kalau weekend bisa 20.000-22.000 orang. Sekarang di weekday tidak pernah sampai 4.000," pungkasnya.
Dirinya tidak menyangka, kondisi pelaku UMKM di Pamulang Square sangat bagus, sehingga hasilnya nonreaktif semua. (Baca juga: 1.462 Kasus Baru, Total 83.130 Orang Positif Covid-19)
"Di sini rapid test-nya teratur, satu persatu masuk dan ini rapid test yang kedua. Semua hasilnya nonreaktif, artinya ngejaganya bagus. Sebanyak ini orang, nonreaktif semua," kata Dr Arief, kepada SINDOnews, di Pamulang Square.
(Baca juga: Polemik RUU HIP, Pengamat: Makzulkan Jokowi dan Bubarkan PDIP Berlebihan)
Sebelum melakukan rapid test, Arief mengaku sempat melihat-lihat kondisi tenant yang ada di Pamulang Square. Menurutnya, sudah cukup bagus untuk sekelas tempat usaha.
"Cukup bagus, tempat cuci tangan ada di mana-mana. Saya lihat sudah teratur, dan mudah-mudahan aman untuk berbelanja. Tapi kita gak tahu ya, kalau dari pengunjung. Rapid test itu kan skrining awal, bukan diagnosa. Jika ada yang reaktif maka harus di Swab," ungkapnya,
Proses rapid test berlangsung tidak lama. Dalam 10-15 menit, hasilnya sudah keluar dan diketahui. Tetapi untuk ukuran mall, Pamulang Square termasuk yang masih baik.
"Biasanya itu, kalau ratusan orang yang di-rapid test ada saja yang kena. Ini gak sama sekali. Cukup kaget juga sih tadi. Tetapi artinya, mall cukup aman untuk costumer yang ingin berbelanja. Tapi buat yang lagi sakit, jangan dulu lah, tunggu pulih dulu," sambungnya.
Sementara itu, Chief Operasional Managemen Pamulang Square Eru Cipta mengatakan, sejak mall mulai dibuka, semua pelaku UMKM yang ada langsung di-rapid test. (Baca juga: Pesan Megawati ke Cakada: Jadikan Pancasila sebagai Dasar Kebijakan)
Tercatat, pada rapid test pertama, sebanyak 212 orang yang mengikuti. Hasilnya juga sama, nonreaktif semua. Sedang pada rapid test kedua ini, jumlah pelaku UMKM yang mengikuti pemeriksaan awal kesehatan Covid-19 itu berjumlah sekira 135 orang.
"Agenda hari ini rapid test dan yang ikut 135 orang. Hasilnya nonreaktif semua. Ini rapid test kedua. Yang pertama 212 orang. Biaya Rp150 ribu perorang ditanggung oleh tenant masing-masing. Semua yang di-rapid pedagang dan pegawai internal Pamulang Square," ungkapnya.
Kegiatan rapid test ini, direncanakan akan dilakukan rutin setiap bulannya jika Tangsel masih tetap melaksanakan PSBB, sebagai pencipta rasa aman bagi pengunjung yang ingin berbelanja, dan menciptakan ketentraman bagi sesama pelaku usaha dan karyawan internal mall.
"Secara internal, rapid test ini bertujuan untuk memastikan, bahwa kamu sehat aku sehat. Secara eksternal, kami ingin memastikan bahwa Pamulang Square aman dikunjungi," jelasnya.
Sejumlah tenant pun sudah mulai buka di sini. Memang ada beberapa yang masih tutup. Tetapi itu karena kemauan dari pemilik tempat usaha yang memilih tutup sampai Covid-19 hilang.
"Yang sudah buka itu tenant fasion, stationery, dan konter HP juga sudah buka. Memang kita jaga ketat protokol kesehatan, seperti hand sanitizer ada disetiap toko, masker wajib, wastafel kita ada disetiap pintu, dan cek suhu tubuh juga ada disetiap pintu," sambungnya.
Selama Covid-19, Pamulang Square termasuk yang sangat terpukul dampak ekonomi. Sekira 40% para pedagangnya gulung tikar. Pengunjung harian saat hari kerja dan libur juga anjlok hingga 50% lebih. Sekarang, rata-rata pengunjung mall paling banyak sekira 4.000 orang.
"Kita memang membatasi jumlah pengunjung, yang di bawah umut 5 tahun dan di atas 60 tahun tidak boleh masuk mall. Kuotanya kalau normal 8.000-12.000 orang, kalau weekend bisa 20.000-22.000 orang. Sekarang di weekday tidak pernah sampai 4.000," pungkasnya.
(maf)