PDAM Tirta Bhagasasi Targetkan Capaian 2027 Wujudkan SDGs
loading...
A
A
A
BEKASI - PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi menargetkan sejumlah pencapaian hingga tahun 2027 mendatang untuk membantu mewujudkan tujuan pembangunan nasional atau Sustainable Development Goals (SDGs) menyangkut air bersih tahun 2030.
”Target capaian ini tertuang dalam rencana bisnis perusahaan periode lima tahunan yakni 2023-2027,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim kepada SINDOnews, Kamis (16/3/2023).
Dia mengatakan sasaran rencana bisnis perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi itu pada periode 2023-2027 antara lain cakupan layanan air bersih bagi masyarakat sebesar 60-70 persen di akhir tahun 2027.
Kemudian ketercapaian jumlah penduduk kategori terlayani air minum dari 1.211.704 jiwa hingga penghujung tahun 2022 menjadi 2.720.240 jiwa pada tahun 2027, disertai penambahan sambungan langganan dari 302.926 saat ini menjadi 680.060 pada 2027.
”Selain itu, tercapainya kehilangan air dari 26,72 persen tahun 2022 menjadi 24,45 persen tahun 2027,” katanya.
Kemudian penurunan tingkat kebocoran dari 26,72 persen tahun 2023 menjadi 25,02 persen tahun 2027. Terakhir, meningkatkan kompetensi pegawai pengelola air minum pada bidang masing-masing.
Usep menjelaskan perusahaan menetapkan 11 langkah strategi pengembangan untuk mencapai target tersebut di antaranya meningkatkan kualitas sistem manajemen perusahaan dalam tata kelola perusahaan.
Mendorong pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah yang mendukung rencana bisnis perusahaan, serta melakukan langkah konkret melalui program penurunan kehilangan air.
”Target capaian ini tertuang dalam rencana bisnis perusahaan periode lima tahunan yakni 2023-2027,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim kepada SINDOnews, Kamis (16/3/2023).
Dia mengatakan sasaran rencana bisnis perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi itu pada periode 2023-2027 antara lain cakupan layanan air bersih bagi masyarakat sebesar 60-70 persen di akhir tahun 2027.
Kemudian ketercapaian jumlah penduduk kategori terlayani air minum dari 1.211.704 jiwa hingga penghujung tahun 2022 menjadi 2.720.240 jiwa pada tahun 2027, disertai penambahan sambungan langganan dari 302.926 saat ini menjadi 680.060 pada 2027.
”Selain itu, tercapainya kehilangan air dari 26,72 persen tahun 2022 menjadi 24,45 persen tahun 2027,” katanya.
Kemudian penurunan tingkat kebocoran dari 26,72 persen tahun 2023 menjadi 25,02 persen tahun 2027. Terakhir, meningkatkan kompetensi pegawai pengelola air minum pada bidang masing-masing.
Usep menjelaskan perusahaan menetapkan 11 langkah strategi pengembangan untuk mencapai target tersebut di antaranya meningkatkan kualitas sistem manajemen perusahaan dalam tata kelola perusahaan.
Mendorong pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah yang mendukung rencana bisnis perusahaan, serta melakukan langkah konkret melalui program penurunan kehilangan air.