Korban Kebakaran Pertamina Plumpang Keluhkan Minim Air hingga Kesulitan Ambil Jenazah Orang Tua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang , Jakarta Utara mengeluhkan minim air hingga kesulitan mengambil jenazah orang tua. Keluhan itu disampaikan ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan yang mengunjungi lokasi, Minggu (5/3/2023).
Warga Plumpang Triyanto mengeluhkan kesulitan yang dialami kepada Kombes Gidion. Pria berusia 48 tahun ini mengaku kesulitan membawa orang tuanya bernama Iriana yang meninggal dunia akibat rumahnya dekat Depo Pertamina Plumpang ikut terbakar.
Baca juga: Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tak Ada Tertimbun Puing, Alat Berat Disetop
Setelah dievakuasi, ibunya dibawa petugas menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. "Sambil nunggu proses selesai kita sudah buat kuburan, tapi pas di sana katanya lama dan buat kita bingung," ujarnya, Minggu (5/3/2023).
Karena prosesnya dianggap lama dan berbelit, dia hanya bisa pasrah. Padahal, keluarga telah ikhlas hingga membuat kuburan untuk orang tuanya.
"Tolong pak, kita juga bingung. Padahal, kita sudah tahu dan mengenal semuanya kalau itu memang orang tua kita," kata Triyanto kepada Gidion.
Warga lainnya mengeluhkan kesulitan mendapat air bersih. "Kalau makan di sini banyak dibantu, tapi kalau air doang yang nggak ada. Kita juga bingung mau makan seret, mau mandi pakai apa, uang semua harta benda habis terbakar," ujar warga lainnya.
Gidion berjanji akan berkoordinasi dengan dokter maupun RS Polri terkait pengambilan korban meninggal di RS Polri setelah proses identifikasi. "Memang untuk identifikasi korban yang pertama yang meninggal dunia kan kita membantu masyarakat memastikan jenazah kembali pada keluarganya," katanya.
"Proses yang dilakukan DVI itu murni untuk membantu identitas yang bersangkutan dan sudah kami komunikasikan juga kalau pengidentifikasian selesai kita kembalikan," sambungnya.
Terkait persoalan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait. "Kebutuhan sehari-hari tadi ada sabun, handuk, odol, perlengkapan tidur. Kalau air tadi ada galon-galon yang diberikan kepada mereka untuk minum dan mandi," kata Gidion.
Warga Plumpang Triyanto mengeluhkan kesulitan yang dialami kepada Kombes Gidion. Pria berusia 48 tahun ini mengaku kesulitan membawa orang tuanya bernama Iriana yang meninggal dunia akibat rumahnya dekat Depo Pertamina Plumpang ikut terbakar.
Baca juga: Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tak Ada Tertimbun Puing, Alat Berat Disetop
Setelah dievakuasi, ibunya dibawa petugas menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. "Sambil nunggu proses selesai kita sudah buat kuburan, tapi pas di sana katanya lama dan buat kita bingung," ujarnya, Minggu (5/3/2023).
Karena prosesnya dianggap lama dan berbelit, dia hanya bisa pasrah. Padahal, keluarga telah ikhlas hingga membuat kuburan untuk orang tuanya.
"Tolong pak, kita juga bingung. Padahal, kita sudah tahu dan mengenal semuanya kalau itu memang orang tua kita," kata Triyanto kepada Gidion.
Warga lainnya mengeluhkan kesulitan mendapat air bersih. "Kalau makan di sini banyak dibantu, tapi kalau air doang yang nggak ada. Kita juga bingung mau makan seret, mau mandi pakai apa, uang semua harta benda habis terbakar," ujar warga lainnya.
Gidion berjanji akan berkoordinasi dengan dokter maupun RS Polri terkait pengambilan korban meninggal di RS Polri setelah proses identifikasi. "Memang untuk identifikasi korban yang pertama yang meninggal dunia kan kita membantu masyarakat memastikan jenazah kembali pada keluarganya," katanya.
"Proses yang dilakukan DVI itu murni untuk membantu identitas yang bersangkutan dan sudah kami komunikasikan juga kalau pengidentifikasian selesai kita kembalikan," sambungnya.
Terkait persoalan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait. "Kebutuhan sehari-hari tadi ada sabun, handuk, odol, perlengkapan tidur. Kalau air tadi ada galon-galon yang diberikan kepada mereka untuk minum dan mandi," kata Gidion.
(jon)