Polri Sangkal Pemilik Awal Rubicon Rafael Alun Pekerja Honorer Inafis Mabes Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua RT di Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin mengatakan, Ahmad Saefudin, pemilik awal mobil Jeep Rubicon eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo , mengaku bekerja sebagai honorer di Inafis Mabes Polri.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, Saefudin tak bekerja di Inafis Mabes Polri.
"Saat ini tidak ada nama Ahmad Saefudin baik PNS maupun PHL, sudah dicek, di Inafis," kata Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: KPK Ungkap Kepemilikan Jeep Rubicon Rafael Alun, Ini Faktanya
Ramadhan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan data nama karyawan di lingkungan Inafis Mabes Polri. Kata dia, tak ada karyawan bernama Ahmad Saefudin di Inafis Mabes Polri.
"Saya sudah cek ke staf-nya bahwa tidak ada," kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
"Dipastikan tidak ada nama Ahmad Saefudin saat ini ya," imbuhnya.
Sebelumnya, ketua RT di Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin (49), mengaku tak percaya Ahmad Saefudin sebagai pemilik awal mobil Jeep Rubicon eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Kamso mengatakan Saefudin hanya memiliki sepeda motor.
"Saya sampaikan bahwa warga saya yang berinisial AS adalah memang warga saya yang beralamat di RT 1 RW 1 kelurahan Mampang Prapatan, Jaksel. Terkait masalah unit mobil Rubicon itu, yang kita juga tahu harganya sangat fantastis. Saya sekali lagi menyatakan itu tidak masuk akal bahwa Saudara AS memiliki satu unit Rubicon karena kesehariannya saja dia mengendarai kendaraan roda dua," kata Kamso kepada wartawan di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Kamso menduga nama Saefudin dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk membeli Rubicon tersebut. Dia menyebut Saefudin pernah meminjamkan KTP kepada orang berinisial A.
"Jadi kemungkinan untuk memiliki Rubicon itu nggak mungkin, tapi ada kemungkinan identitas dia, KTP dia, digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Artinya apa? Bisa diinfokan dari kerabatnya kenapa KTP dan identitas Saudara AS bisa digunakan untuk kepemilikan Rubicon tersebut," kata Kamso.
"Infonya bahwa mobil Rubicon itu atau KTP itu saya dapat info ini ya, dipinjamkan kepada si A KTP-nya. Itu yang saya dapat info," imbuhnya.
Dia tak bicara banyak terkait hubungan A dengan Ahmad Saefudin. Dia mengatakan terakhir bertemu dengan Ahmad Saefudin saat pengambilan bansos COVID pada 2022.
"Kurang paham A ini siapa, semoga dapat info lebih akurat lagi si A itu siapa dan kaitannya apa AS meminjamkan KTP ke Saudara A," ujarnya.
Lebih lanjut Kamso menyebut Ahmad Saefudin kini bekerja sebagai honorer di Inafis Mabes Polri. Menurutnya, ekonomi Saefudin tak masuk dalam kategori menengah ke atas.
"Pekerjaan terakhir dia bekerja di Inafis di Mabes Polri. Itu yang saya dapat info dari AS," tutur Kamso.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, Saefudin tak bekerja di Inafis Mabes Polri.
"Saat ini tidak ada nama Ahmad Saefudin baik PNS maupun PHL, sudah dicek, di Inafis," kata Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: KPK Ungkap Kepemilikan Jeep Rubicon Rafael Alun, Ini Faktanya
Ramadhan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan data nama karyawan di lingkungan Inafis Mabes Polri. Kata dia, tak ada karyawan bernama Ahmad Saefudin di Inafis Mabes Polri.
"Saya sudah cek ke staf-nya bahwa tidak ada," kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
"Dipastikan tidak ada nama Ahmad Saefudin saat ini ya," imbuhnya.
Sebelumnya, ketua RT di Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin (49), mengaku tak percaya Ahmad Saefudin sebagai pemilik awal mobil Jeep Rubicon eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Kamso mengatakan Saefudin hanya memiliki sepeda motor.
"Saya sampaikan bahwa warga saya yang berinisial AS adalah memang warga saya yang beralamat di RT 1 RW 1 kelurahan Mampang Prapatan, Jaksel. Terkait masalah unit mobil Rubicon itu, yang kita juga tahu harganya sangat fantastis. Saya sekali lagi menyatakan itu tidak masuk akal bahwa Saudara AS memiliki satu unit Rubicon karena kesehariannya saja dia mengendarai kendaraan roda dua," kata Kamso kepada wartawan di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Kamso menduga nama Saefudin dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk membeli Rubicon tersebut. Dia menyebut Saefudin pernah meminjamkan KTP kepada orang berinisial A.
"Jadi kemungkinan untuk memiliki Rubicon itu nggak mungkin, tapi ada kemungkinan identitas dia, KTP dia, digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Artinya apa? Bisa diinfokan dari kerabatnya kenapa KTP dan identitas Saudara AS bisa digunakan untuk kepemilikan Rubicon tersebut," kata Kamso.
"Infonya bahwa mobil Rubicon itu atau KTP itu saya dapat info ini ya, dipinjamkan kepada si A KTP-nya. Itu yang saya dapat info," imbuhnya.
Dia tak bicara banyak terkait hubungan A dengan Ahmad Saefudin. Dia mengatakan terakhir bertemu dengan Ahmad Saefudin saat pengambilan bansos COVID pada 2022.
"Kurang paham A ini siapa, semoga dapat info lebih akurat lagi si A itu siapa dan kaitannya apa AS meminjamkan KTP ke Saudara A," ujarnya.
Lebih lanjut Kamso menyebut Ahmad Saefudin kini bekerja sebagai honorer di Inafis Mabes Polri. Menurutnya, ekonomi Saefudin tak masuk dalam kategori menengah ke atas.
"Pekerjaan terakhir dia bekerja di Inafis di Mabes Polri. Itu yang saya dapat info dari AS," tutur Kamso.
(maf)