Banjir Melanda, Warga Kampung Cantiga Cipondoh Pilih Mengungsi di Rumah Jagal

Senin, 27 Februari 2023 - 14:37 WIB
loading...
Banjir Melanda, Warga...
Puluhan warga Kampung Cantiga, Jalan Al-MaArief, RW 6, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, mengungsi di pejagalan atau rumah potong hewan. Foto: MPI/Irfan Maulana
A A A
TANGERANG - Puluhan warga Kampung Cantiga, Jalan Al-Ma'Arief, RW 6, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, mengungsi di pejagalan atau rumah potong hewan. Mereka terpaksa mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir setinggi sekitar 1 meter.

Banjir melanda perkampungan tersebut setelah diguyur hujan sejak Minggu (26/2/2023) malam hingga Senin (27/2/2023) pagi. Khawatir kondisi banjir terus naik, warga memilih mengungsi, salah satunya di rumah jagal tersebut.


Warga mengungsi hanya membawa pakaian ganti tanpa menghiraukan harta bendanya di rumah. Pengungsi umumnya ibu-ibu bersama balita, serta lansia. Pengungsi rata-rata warga dengan rumah yang hanya satu lantai. Sementara warga yang rumahnya bertingkat memilih bertahan di lantai dua.

Banjir Melanda, Warga Kampung Cantiga Cipondoh Pilih Mengungsi di Rumah Jagal


Salah satu warga, Wati, mengatakan, warga mulai mengungsi sejak pagi tadi setelah ketinggian banjir naik. Lokasi pejagalan menjadi pilihan karena sudah sering dijadikan tempat mengungsi oleh warga terdampak banjir.

"Dulu ngungsi di garmen (pabrik). Terus diizinin pemilik di sini (pejagalan), makanya kita di sini dulu," ucapnya.

Menurut dia, warga bermukim sementara di lokasi itu seadanya tanpa bantuan logistik dari Pemerintah Kota Tangerang.

"Seadanya aja makan dan minum. Alhamdulillah sih banyak yang kasih. Pengennya ada bantuan makanan, obat-obatan, tapi belum ada," katanya.



Wati mengaku perkampungannya memang langganan banjir sejak lama. Sejak dirinya tinggal di sana pada 2002 lalu, banjir kerap datang ketika diguyur hujan lebat.

"Saluran air juga kurang tinggi, bendungan juga tanggulmya kurang tinggi. Apalagi depan itu kalau sudah meluap, belakang meluap, sudah jadi satu banjir," ucapnya.

Petugas kemanan pejagalan, Tarmuzi, mengatakan pemilik rumah potong hewan itu memang kerap memberikan fasilitas kepada warga untuk mengungsi. Tak hanya tempatnya, namun juga fasilitas air, listrik, hingga logistik disediakan.

"Kemanusiaan ya, kita menolong sesama yang terdampak. Ini sudah dari 10 tahun," tuturnya.

Tarmuzi mengatakan untuk aktivitas pejagalan sementara dipindahkan ke cabang lain."Di sini pejagalan berhenti dulu sampai banjir kelar. Aktivitas penjagalan dipindah ke cabang," pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2342 seconds (0.1#10.140)