150 Bus Disiagakan Urai Kepadatan Penumpang KRL di Stasiun Bogor

Minggu, 12 Juli 2020 - 16:02 WIB
Sebanyak 140 bus gratis disiapkan mengurai kepadatan penumpang KRL. 10 bus sisanya akan berangkat dari pul Damri di samping Botani Square. Foto: Dok SINDOnews
BOGOR - Pemkot Bogor mulai mempersiapkan antisipasi kepadatan penumpang KRL Commuter Line yang kerap terjadi pada awal pekan di Stasiun Bogor. Dalam peninjauan tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo, Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustiansyach, Kepala Stasiun Bogor Arkansyah, dan Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna, Minggu (12/7/2020).

Mereka berdiskusi di dekat pintu masuk Stasiun Bogor, Jalan Mayor Oking. Di titik ini akan terparkir sekitar 140 bus gratis untuk mengurai kepadatan penumpang KRL. 10 bus sisanya akan berangkat dari pul Damri di samping Botani Square.

“Pak Wali menyampaikan hari Senin personel harus optimal dalam pengaturan bus ataupun penumpangnya. Makanya kita sudah menyiapkan skenarionya, yaitu papan jalur dan papan pembatas untuk antrean,” ujar Eko. (Baca juga: KCI Tingkatkan Perjalanan KRL Bogor-Manggarai dan Cikarang-Manggarai)



Setiap antrean akan dibuat kloter per 100 orang. “Kalau sudah bergeser, maka 100 orang berikutnya akan masuk. Yang belum dapat antrean, silakan antre di kereta. Jadi begitu alurnya supaya tidak memanjang dengan memerhatikan physical distancing,” jelasnya.

Menurut Eko, bus pertama akan berangkat pukul 05.00 WIB dan selanjutnya berangkat setiap 5 menit sekali. “Nanti kita seling antara bus besar dan bus kecil. Kalau dihabiskan bus kecil dulu kasihan nanti bus besar kalau lewat di Jalan Juanda dan Jalan Jalak Harupat takut crowded juga karena hari Senin. Jadi harus selang seling, 10 bus kecil, 10 bus besar. Personel sudah kami siapkan di titik-titik pendangkalan atau parkir sementara bus kecil maupun besar guna komunikasi pergerakan bus ke stasiun,” terangnya. (Baca juga: Besok, Dua KA Tujuan Bandung Tetap Beroperasi dari Stasiun Gambir)

Adanya bantuan 150 bus gratis, Eko menilai mampu mengurangi kepadatan bagi sekitar 4.500 penumpang KRL. “Kami mendapat bantuan 75 bus kecil dengan kapasitas 20 penumpang per bus. Lalu, 75 bus besar dengan kapasitas 40 penumpang per bus. Totalnya jadi 4.500 penumpang yang bisa terangkut,” ujarnya.

Jumlah tersebut lebih besar dari momen yang sama sebelumnya. “Sebelumnya hanya sekitar 1.000-an penumpang karena kapasitas yang boleh diisi 50 persen saja. Tetapi, sesuai Permenhub No 41 Tahun 2020 saat ini bus kecil maupun besar sudah bisa mengangkut 70 persen penumpang maksimal,” kata Eko.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More