Inoac Resmikan Pabrik Baru di Cikupa Tangerang
Rabu, 21 Desember 2022 - 14:45 WIB
TANGERANG - Investasikan lebih dari Rp100 miliar, Inoac resmikan pabrik baru berkapasitas produksi 3.500 sampai 4.000 unit kasur busa perhari di Kompleks Cikupa Mas, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/12/2022).
”Sebagai gambaran saja ya, kita punya 4.5 hektar dengan harga tanah disini sekitar Rp2 juta/meter, dari tanah saja sudah sekitar Rp 100 miliar. Belum lagi bangunan, mesin dan lainnya,” kata President Director PT Inoac Polytechno Indonesia, Fuziansyah Bachtar.
Meski pabrik luasannya lebih kecil bila dibanding lokasi pertama di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, jumlah produksi perharinya mencapai 3.500 sampai 4.000 unit kasur busa. Namun, jumlah tersebut bisa ditambah sampai 7.000 unit kasur busa perharinya.
”Semua produksi menggunakan bahan busa dan teknologi asal Jepang, beserta pengawasan dari tenaga ahli dari Jepang,” ujarnya.
Lalu, untuk pabrik yang berada di Karawang difokuskan untuk otomotif. Sementara di Pasar Kemis mesin yang digunakan sudah tergolong tua, yakni berusia 50 tahun.
”Sebenarnya untuk kebutuhan domestik saja masih sangat kurang. Pasar di Jawa sendiri masih sangat besar, jadi untuk lokasi pabrik ini kami fokus dulu memenuhi pasar domestik, seperti ke Sumatera, lalu ke Samarinda dan beberapa kota besar lainnya,” ungkapnya.
Untuk kali ini, pabrik di Cikupa Mas didesain lebih ramah lingkungan, dengan memaksimalkan lahan yang semakinterbatas, serta pengaturan sirkulasi udara di dalam ruangan.
Dengan menggunakan teknologi terbaru, kami ingin menghadirkan sekaligus membuat masyarakat Indonesia merasakan produk kasur busa yang berkualitas. ”Kami pakai teknologi kompresor, jadi memudahkan pengiriman juga ke berbagai wilayah,” tandasnya.
”Sebagai gambaran saja ya, kita punya 4.5 hektar dengan harga tanah disini sekitar Rp2 juta/meter, dari tanah saja sudah sekitar Rp 100 miliar. Belum lagi bangunan, mesin dan lainnya,” kata President Director PT Inoac Polytechno Indonesia, Fuziansyah Bachtar.
Meski pabrik luasannya lebih kecil bila dibanding lokasi pertama di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, jumlah produksi perharinya mencapai 3.500 sampai 4.000 unit kasur busa. Namun, jumlah tersebut bisa ditambah sampai 7.000 unit kasur busa perharinya.
”Semua produksi menggunakan bahan busa dan teknologi asal Jepang, beserta pengawasan dari tenaga ahli dari Jepang,” ujarnya.
Lalu, untuk pabrik yang berada di Karawang difokuskan untuk otomotif. Sementara di Pasar Kemis mesin yang digunakan sudah tergolong tua, yakni berusia 50 tahun.
”Sebenarnya untuk kebutuhan domestik saja masih sangat kurang. Pasar di Jawa sendiri masih sangat besar, jadi untuk lokasi pabrik ini kami fokus dulu memenuhi pasar domestik, seperti ke Sumatera, lalu ke Samarinda dan beberapa kota besar lainnya,” ungkapnya.
Untuk kali ini, pabrik di Cikupa Mas didesain lebih ramah lingkungan, dengan memaksimalkan lahan yang semakinterbatas, serta pengaturan sirkulasi udara di dalam ruangan.
Dengan menggunakan teknologi terbaru, kami ingin menghadirkan sekaligus membuat masyarakat Indonesia merasakan produk kasur busa yang berkualitas. ”Kami pakai teknologi kompresor, jadi memudahkan pengiriman juga ke berbagai wilayah,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda