Heru Budi Minta Masukan Lembaga Internasional terkait Nasib Jakarta Pasca IKN Pindah
Jum'at, 18 November 2022 - 17:06 WIB
Pj Gubernur DKI Heru Budi melakukan pertemuan dengan mitra lembaga/organisasi internasional. Heru membahas nasib Jakarta setelah IKN pindah ke Kalimantan Timur. Foto: MPI/Bactiar Rojab
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan pertemuan dengan mitra lembaga/organisasi internasional di Senayan, Jakarta Pusat. Heru membahas nasib Jakarta setelah Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur.
Pertemuan itu digelar sembari santap siang dan berjalan secara informal namun kondusif. Di sela-sela menyantap hidangan, Heru turut mencurahkan tantangan yang bakal dihadapi Jakarta ke depan.
"Misalnya, Ibu Kota Negara pindah, ini tantangan besar bagi Jakarta," ujar Heru.
Menurut Heru, Jakarta harus tetap hidup meski Ibu Kota Negara pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Termasuk dari segi pendapatan hingga unsur lainnya.
Meski IKN sudah tidak jadi lagi milik Jakarta, Heru mengatakan bakal terus memutar otak guna memajukan Kota Metropolitan ini. Salah satunya, dengan menampung seluruh saran dari mitra internasional.
"Itu kan perlu masukan-masukan bapak-bapak. Jika presiden sudah mulai bertugas di sana, Jakarta juga harus bisa berjuang tanpa embel-embel sebagai Ibu Kota. Ini perlu masukan, ide-ide," papar Heru.
Meski informal, rapat yang digelar secara sederhana itu tampak cukup serius. Sebab, selang beberapa lama, para awak media yang tengah meliput akhirnya dipersilakan meninggalkan ruangan. Hal itu dikarenakan ada pembahasan tertutup.
Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari UNESCO, Representative to Indonesia for WHO, Indonesia Resident Representative for UNDP, World Bank Country Director for Indonesia, Country Manager for IFC, Southeast Asia Director for ITDP, hingga Country Director for World Resources Institute (WRI) Indonesia.
Pertemuan itu digelar sembari santap siang dan berjalan secara informal namun kondusif. Di sela-sela menyantap hidangan, Heru turut mencurahkan tantangan yang bakal dihadapi Jakarta ke depan.
"Misalnya, Ibu Kota Negara pindah, ini tantangan besar bagi Jakarta," ujar Heru.
Menurut Heru, Jakarta harus tetap hidup meski Ibu Kota Negara pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Termasuk dari segi pendapatan hingga unsur lainnya.
Meski IKN sudah tidak jadi lagi milik Jakarta, Heru mengatakan bakal terus memutar otak guna memajukan Kota Metropolitan ini. Salah satunya, dengan menampung seluruh saran dari mitra internasional.
"Itu kan perlu masukan-masukan bapak-bapak. Jika presiden sudah mulai bertugas di sana, Jakarta juga harus bisa berjuang tanpa embel-embel sebagai Ibu Kota. Ini perlu masukan, ide-ide," papar Heru.
Meski informal, rapat yang digelar secara sederhana itu tampak cukup serius. Sebab, selang beberapa lama, para awak media yang tengah meliput akhirnya dipersilakan meninggalkan ruangan. Hal itu dikarenakan ada pembahasan tertutup.
Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari UNESCO, Representative to Indonesia for WHO, Indonesia Resident Representative for UNDP, World Bank Country Director for Indonesia, Country Manager for IFC, Southeast Asia Director for ITDP, hingga Country Director for World Resources Institute (WRI) Indonesia.
(thm)
tulis komentar anda