Dinsos DKI Gandeng Yayasan Peduli Tuna Daksa Serahkan Alat Bantu Fisik
Rabu, 08 Juli 2020 - 13:06 WIB
JAKARTA - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa menyerahkan bantuan alat bantu fisik berupa sembilan kaki palsu dan satu tangan palsu kepada sembilan penyandang disabilitas.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos DKI Jakarta, Prayitno mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kepedulian antarsesama."Dinsos DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa. Ini sebagai bentuk untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat," kata Prayitno di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Koordinator Camp, Yayasan Peduli Tuna Daksa, Muhammad Syaid menjelaskan, sebelum diberikan secara langsung, terlebih dahulu dilakukan pendataan dan pengukuran. Hingga pemasangan langsung kepada penerima. (Baca: Polisi Buru Pelaku Aksi Vandalisme di JPO Gelora Bung Karno)
"Jadi memang dari proses awal, mereka mengirimkan data-data, melengkapi persyaratan administrasi melalui email. Kemudian kami follow up dan meminta mereka datang untuk dilakukan pengukuran. Prosesnya paling lama satu minggu," jelasnya.
Ian Bastian, salah satu penerima bantuan berupa kaki palsu. Dirinya mengalami cacat pada kakinya akibat kecelakaan dua tahun yang lalu. Ia menilai, permohonan alat bantu fisik sangat mudah. "Saya proses mengajukan hampir dua minggu, terus langsung disuruh ke sini. Insya Allah membantu dan meringankan, karena tidak dipungut biaya juga," ujar.
Hal serupa juga disampaikan Wartini (50), warga Cakung. penerima alat bantu fisik berupa, telapak kaki ini, mengaku dokumen yang dipersyaratkan tidak berbelit. "Persyaratannya mudah, hanya fotokopi KK, KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan Foto bukti bagian yang diamputasi. Semoga aktivitas saya bisa berjalan lagi, meski masih ada yang kurang karena kan beda rasanya (kaki) yang asli dan tidak," ucapnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos DKI Jakarta, Prayitno mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kepedulian antarsesama."Dinsos DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa. Ini sebagai bentuk untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat," kata Prayitno di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Koordinator Camp, Yayasan Peduli Tuna Daksa, Muhammad Syaid menjelaskan, sebelum diberikan secara langsung, terlebih dahulu dilakukan pendataan dan pengukuran. Hingga pemasangan langsung kepada penerima. (Baca: Polisi Buru Pelaku Aksi Vandalisme di JPO Gelora Bung Karno)
"Jadi memang dari proses awal, mereka mengirimkan data-data, melengkapi persyaratan administrasi melalui email. Kemudian kami follow up dan meminta mereka datang untuk dilakukan pengukuran. Prosesnya paling lama satu minggu," jelasnya.
Ian Bastian, salah satu penerima bantuan berupa kaki palsu. Dirinya mengalami cacat pada kakinya akibat kecelakaan dua tahun yang lalu. Ia menilai, permohonan alat bantu fisik sangat mudah. "Saya proses mengajukan hampir dua minggu, terus langsung disuruh ke sini. Insya Allah membantu dan meringankan, karena tidak dipungut biaya juga," ujar.
Hal serupa juga disampaikan Wartini (50), warga Cakung. penerima alat bantu fisik berupa, telapak kaki ini, mengaku dokumen yang dipersyaratkan tidak berbelit. "Persyaratannya mudah, hanya fotokopi KK, KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan Foto bukti bagian yang diamputasi. Semoga aktivitas saya bisa berjalan lagi, meski masih ada yang kurang karena kan beda rasanya (kaki) yang asli dan tidak," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda