Deretan Gubernur DKI Jakarta yang Berangkat dari Kekuatan Non-Partai

Jum'at, 11 November 2022 - 13:49 WIB
Hal itu yang menjadikan dirinya sebagai seniman yang dikenal baik oleh Presiden Soekarno. Henk Ngantong awalnya menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Soemarno pada tahun 1960. Sebagai seorang seniman, Henk Ngantung pernah diminta oleh Presiden Soekarno untuk mendesain Tugu Selamat Datang serta Monumen Pembebasan Irian Barat.

Pada Agustus 1964, Henk Ngantung diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, Henk Ngantung menjadi gubernur cukup singkat dengan masa jabatan 11 bulan. Ia dicopot sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Juli 1965. Henk Ngantung sempat dituding sebagai pengikut PKI. Hal inilah yang membuat kariernya hancur. Pada Desember 1991, Henk Ngantung meninggal dunia.

2. Basuki Tjahja Purnama (19 November 2014-9 Mei 2017)



Basuki Tjahja Purnama atau lebih dikenal dengan sebutan Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017. Ahok lahir di Belitung Timur pada bulan Juni 1966. Ahok pernah menjadi Direktur PT Nurindra Ekapersada pada 1992. Kemudian Ahok bekerja di PT Simaxindo Primadaya.

Pada 2004, Ahok mulai masuk dunia politik dengan bergabung di Partai Indonesia Baru (PIB). Saat itu, ia menjabat Ketua DPC PIB Belitung Timur. Ahok lalu terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.

Pada 2012, Ahok mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo. Pasangan ini memenangkan Pilkada DKI mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Ahok pun naik jabatan menempati posisi gubernur. Ahok menduduki jabatan gubernur tanpa dukungan kekuatan partai.

Pada 2017, Ahok mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Saiful Hidayat Djarot. Namun pasangan tersebut kalah dari Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

3. Anies Baswedan (16 Oktober 2017-16 Oktober 2022)

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More