Gempa Rangkas Bitung Terasa di Jakarta, BMKG: Akibat Efek Tapak

Selasa, 07 Juli 2020 - 22:01 WIB
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat menjelaskan, guncangan gempa M5,1 yang bersumber di Lebak dan sangat dirasakan di Jakarta akibat ada fenomena efek tapak (local site effect). Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat menjelaskan, guncangan gempa M5,1 yang bersumber di Lebak dan sangat dirasakan di Jakarta akibat ada fenomena efek tapak (local site effect). Di mana efek soft sedimen atau tanah lunak yang tebal di Kota Jakarta memicu terjadinya resonansi gelombang gempa.

Akibatnya, guncangan gempa diamplifikasi diperbesar guncangannya. Dampaknya wilayah Jakarta sangat merasakan getaran gempa tersebut. (Baca juga; Rangkas Bitung Diguncang Gempa 5,4 SR, Terasa hingga Jakarta )

"Dalam teori gempa disebutkan bahwa dampak gempa tidak saja akibat magnitudo gempa dan jaraknya dari sumber gempa, tetapi kondisi geologi setempat sangat menentukan dampak gempa," ujarnya keterangan persnya, Selasa (7/7/2020). (Baca juga; BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,4 di Rangkas Bitung )

Gempa Banten selatan terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer. Berbeda dengan Gempa Selatan Garut dan Selatan Selat Sunda dipicu oleh adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Megathrust.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More