3 Anak di Kabupaten Bogor Meninggal Dunia Terpapar Gagal Ginjal Akut
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 11:46 WIB
BOGOR - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyatakan tiga anak di bawah umur meninggal dunia karena gagal ginjal akut . Satu anak lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan berstatus suspek.
Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana mengatakan, dua kasus meninggal dunia di antaranya merupakan warga Citeureup dan Jonggol. Keduanya meninggal dunia pada September 2022.
"Itu kasus lama (Citeureup dan Jonggol), sakit Agustus. Diagnosa akhir RSCM gagal ginjal akut," kata Adang dikonfirmasi MNC Portal, Jumat (28/10/2022).
Untuk kasus gagal ginjal akut ketiga yakni dialami oleh anak asal Kecamatan Gunung Putri yang diketahui meninggal dunia pada Oktober 2022."Yang ketiga itu (Gunung Putri) kasus bulan ini," ujarnya.
Sedangkan, satu anak lainnya asal Kecamatan Sukaraja masih menjalani perawatan di rumah sakit. Statusnya masih suspek menunggu hasil RS Fatmawati," jelasnya.
Meski sudah ada temuan, Adang tetap meminta kepada warga Bogor untuk tidak panik karena sampai sekarang belum ada keterangan dari Kemenkes sebagai penyakit menular. Adapun imbauan untuk pencegahan terutama pada anak yakni menjaga makanan yang bisa menambah beban kerja ginjal.
"Seperti (makanan) yang mengandung pewarna berlebih dan lain-lain. Banyak minum, untuk anak sekolah sebaiknya membawa makanan dari rumah. Apabila ada gejala segera ke dokter," tutupnya.
Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana mengatakan, dua kasus meninggal dunia di antaranya merupakan warga Citeureup dan Jonggol. Keduanya meninggal dunia pada September 2022.
"Itu kasus lama (Citeureup dan Jonggol), sakit Agustus. Diagnosa akhir RSCM gagal ginjal akut," kata Adang dikonfirmasi MNC Portal, Jumat (28/10/2022).
Untuk kasus gagal ginjal akut ketiga yakni dialami oleh anak asal Kecamatan Gunung Putri yang diketahui meninggal dunia pada Oktober 2022."Yang ketiga itu (Gunung Putri) kasus bulan ini," ujarnya.
Sedangkan, satu anak lainnya asal Kecamatan Sukaraja masih menjalani perawatan di rumah sakit. Statusnya masih suspek menunggu hasil RS Fatmawati," jelasnya.
Meski sudah ada temuan, Adang tetap meminta kepada warga Bogor untuk tidak panik karena sampai sekarang belum ada keterangan dari Kemenkes sebagai penyakit menular. Adapun imbauan untuk pencegahan terutama pada anak yakni menjaga makanan yang bisa menambah beban kerja ginjal.
"Seperti (makanan) yang mengandung pewarna berlebih dan lain-lain. Banyak minum, untuk anak sekolah sebaiknya membawa makanan dari rumah. Apabila ada gejala segera ke dokter," tutupnya.
(hab)
tulis komentar anda