Penghuni Apartemen di Jakbar Keluhkan Air PAM Berbau dan Berwarna Cokelat
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 21:31 WIB
JAKARTA - Penghuni apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat mengeluhkan air PAM yang berbau dan berwarna cokelat. Kondisi ini terjadi pada hari ini, Jumat (21/10/2022).
“Sejak pagi tadi air PAM berwarna cokelat seperti lumpur dan berbau karat. Sampai sore juga masih begitu,” kata Romario, penghuni apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Sungai Cicareuhun Keruh, Warga Tenjo Bogor Kekurangan Air Bersih
Apartemen Cengkareng dibangun Perumnas pada 2017 lalu. Pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa unit di kawasan itu dibeli Pemprov DKI kemudian dijadikan unit DP 0 Rupiah yang menjadi program kerjanya.
Sejak saat itulah dukungan fasilitas Pemda mulai bermunculan, tidak hanya dilengkapi air PAM Jaya yang dikelola Palyja juga kawasan tersebut terintegrasi bus Transjakarta.
Baca juga: Dengan Eco Enzyme, Air Situ Parigi yang Keruh Kembali Jernih
Menurut Benny, penghuni apartemen lainnya, air PAM keruh layaknya air lumpur. Banyak warga enggan menggunakan air lantaran takut mengalami penyakit gatal-gatal. Imbasnya keran air terpaksa dinyalakan hingga menunggu air kembali bening.
“Entah sampai kapan, takut saja tagihan airnya jadi membengkak,” ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, PAM Jaya maupun Palyja belum memberikan keterangan mengenai air yang keruh. Upaya menghubungi pejabat di kedua institusi tersebut melalui saluran telepon dan pesan WhatsApp tak kunjung dibalas.
“Sejak pagi tadi air PAM berwarna cokelat seperti lumpur dan berbau karat. Sampai sore juga masih begitu,” kata Romario, penghuni apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Sungai Cicareuhun Keruh, Warga Tenjo Bogor Kekurangan Air Bersih
Apartemen Cengkareng dibangun Perumnas pada 2017 lalu. Pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa unit di kawasan itu dibeli Pemprov DKI kemudian dijadikan unit DP 0 Rupiah yang menjadi program kerjanya.
Sejak saat itulah dukungan fasilitas Pemda mulai bermunculan, tidak hanya dilengkapi air PAM Jaya yang dikelola Palyja juga kawasan tersebut terintegrasi bus Transjakarta.
Baca juga: Dengan Eco Enzyme, Air Situ Parigi yang Keruh Kembali Jernih
Menurut Benny, penghuni apartemen lainnya, air PAM keruh layaknya air lumpur. Banyak warga enggan menggunakan air lantaran takut mengalami penyakit gatal-gatal. Imbasnya keran air terpaksa dinyalakan hingga menunggu air kembali bening.
“Entah sampai kapan, takut saja tagihan airnya jadi membengkak,” ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, PAM Jaya maupun Palyja belum memberikan keterangan mengenai air yang keruh. Upaya menghubungi pejabat di kedua institusi tersebut melalui saluran telepon dan pesan WhatsApp tak kunjung dibalas.
(jon)
tulis komentar anda