49 Anak Dirawat Akibat Gagal Ginjal Akut, Begini Suasana Ruang Tunggu RSCM
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 16:27 WIB
JAKARTA - Jumlah anak yang mengalami gagal ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ) Jakarta Pusat, terus bertambah. Kini tercatat 49 anak yang dirawat akibat kandungan obat-obatan yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut.
Dalam pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, Jumat (21/10/2022), suasana sendu tengah menyelimuti ruangan khusus orang tua yang anaknya tengah berjuang melawan penyakit gagal ginjal akut tersebut.
Terlihat, ruangan khusus yang terletak di Basement 1 RSCM itu tampak temaram dan penuh dihiasi doa. Tidak hanya itu, mereka juga berharap agar anaknya yang masih belia mampu ceria dan bermain kembali bersama teman sebayanya.
Tampak beberapa dari mereka terlihat tengah termenung di sudut-sudut ruang tunggu. Ada yang tengah menggelar karpet di lantai jalan, ada pula yang tengah berkumpul di ruang petak yang telah disiapkan.
Terlihat pula, beberapa dari mereka turut hilir mudik mengambil tetesan air wudhu serta bersimpuh di mushola yang berada tepat di sebelah ruang khusus para orang tua berkumpul.
Adapun, mereka menunggu sembari menginap di area tersebut agar memudahkan akses bertemu dengan anaknya yang tengah dirawat. Para pasien sendiri berada di ruang inap lantai 4 RSCM.
Dalam beberapa momen, para keluarga tersebut kerap berbagi kisah sembari sesekali tertawa dan bercanda gurau guna melepas penat dan memulihkan kembali sumber pengharapan.
Bahkan, dalam beberapa saat perawat di balik pengeras suara kerap terdengar nyaring memberitahukan kondisi pasien yang tengah dirawat. Beberapa nama orang tua tampak disebut untuk segera menengok keadaan anaknya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencatat ada 49 kasus gangguan ginjal akut pada anak. Dari jumlah tersebut, baru tujuh orang yang dinyatakan sembuh.
"Ada 49 anak gagal ginjal akut, 17 dirawat PICU dan 1 yang dirawat UGD dan 11 dirawat dan 7 sudah dinyatakan sembuh ya," ungkap Direktur utama RSCM dr Lies. Sp. JP(K), MARS, FIBA.
Dokter Lies pun mengimbau agar para orangtua tidak langsung memberikan obat secara sembarangan ketika anak sakit. Apalagi, beberapa obat sirup diketahui mengandung senyawa toxic.
Dalam pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, Jumat (21/10/2022), suasana sendu tengah menyelimuti ruangan khusus orang tua yang anaknya tengah berjuang melawan penyakit gagal ginjal akut tersebut.
Terlihat, ruangan khusus yang terletak di Basement 1 RSCM itu tampak temaram dan penuh dihiasi doa. Tidak hanya itu, mereka juga berharap agar anaknya yang masih belia mampu ceria dan bermain kembali bersama teman sebayanya.
Tampak beberapa dari mereka terlihat tengah termenung di sudut-sudut ruang tunggu. Ada yang tengah menggelar karpet di lantai jalan, ada pula yang tengah berkumpul di ruang petak yang telah disiapkan.
Terlihat pula, beberapa dari mereka turut hilir mudik mengambil tetesan air wudhu serta bersimpuh di mushola yang berada tepat di sebelah ruang khusus para orang tua berkumpul.
Adapun, mereka menunggu sembari menginap di area tersebut agar memudahkan akses bertemu dengan anaknya yang tengah dirawat. Para pasien sendiri berada di ruang inap lantai 4 RSCM.
Dalam beberapa momen, para keluarga tersebut kerap berbagi kisah sembari sesekali tertawa dan bercanda gurau guna melepas penat dan memulihkan kembali sumber pengharapan.
Bahkan, dalam beberapa saat perawat di balik pengeras suara kerap terdengar nyaring memberitahukan kondisi pasien yang tengah dirawat. Beberapa nama orang tua tampak disebut untuk segera menengok keadaan anaknya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencatat ada 49 kasus gangguan ginjal akut pada anak. Dari jumlah tersebut, baru tujuh orang yang dinyatakan sembuh.
"Ada 49 anak gagal ginjal akut, 17 dirawat PICU dan 1 yang dirawat UGD dan 11 dirawat dan 7 sudah dinyatakan sembuh ya," ungkap Direktur utama RSCM dr Lies. Sp. JP(K), MARS, FIBA.
Dokter Lies pun mengimbau agar para orangtua tidak langsung memberikan obat secara sembarangan ketika anak sakit. Apalagi, beberapa obat sirup diketahui mengandung senyawa toxic.
(mhd)
tulis komentar anda