TPST Bantar Gerbang Overload, Bio Conversion BSF Cibubur Bisa Jadi Solusi
Selasa, 18 Oktober 2022 - 17:18 WIB
JAKARTA - Bio Conversion BSF Rest Area Cibubur Square yang diresmikan Korindo Group pada pertengahan tahun ini disambut positif Kementerian PUPR dan Jasamarga Tol Road. Kedua instansi pemerintah ini bahkan berencana menjadikan Rest Area Cibubur Square Korindo Group sebagai contoh pengolahan sampah dengan memanfaatkan BSF.
Perwakilan PT Bimaruna Abadi, Budimansyah mengatakan, pembangunan fasilitas Bio Conversion BSF ini dipandang sebagai salah satu inovasi yang selaras dengan program pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengatasi sampah.
“Seperti diketahui, TPST Bantar Gebang sudah overload. Maka sudah saatnya mencari solusi dan inovasi untuk memecahkan masalah sampah. Inilah terobosan yang Korindo Group lakukan,” kata Budimansyah di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Inovasi Bio-Conversion BSF seperti yang dilakukan Korindo Group relatif aman bagi manusia dan lingkungan. Kata dia, karena Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly/BSF) tidak bersifat patogen atau membawa agen penyakit.
Selain itu, Korindo Group juga mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pengembangan Bio Conversion BSF lewat pembangunan kolam ikan lele dan kandang ayam. Maggot dari BSF akan menjadi pakan lele dan ayam yang diternak di Rest Area Cibubur Square Korindo Group sehingga akan membentuk ekonomi yang terintegrasi.
Penilaian Tempat Istirahat dan Pelayanan merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan Jasamarga dan Kementerian PUPR. Namun sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi.
Hasil penilaian ini nantinya akan diperlombakan dan pemenangnya akan diumumkan pada gelaran ulang tahun Jasamarga pada bulan Maret mendatang sebagai rest area terbaik.
Kualitas layanan TIP jika dilihat secara menyeluruh harus mampu memberikan kenyamanan bagi pengguna pada beberapa aspek utama, yakni kenyamanan, kerapianatau kualitas lingkungan, dan kelengkapan fasilitas untuk kesetaraan gender bagi kaum difabel, orang lanjut usia, wanita, dan anak-anak.
Aspek penilaiannya meliputi standar pelayanan minimal (SPM) yang ada di rest area, seperti fasilitas toilet, tempat ibadah, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan lainnya. Selain fasilitas standar, kondisi fasilitas andalan seperti ruang laktasi, tempat bermain anak, toilet disabilitas dan area parkir khusus wanita juga turut diperhatikan.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Perwakilan PT Bimaruna Abadi, Budimansyah mengatakan, pembangunan fasilitas Bio Conversion BSF ini dipandang sebagai salah satu inovasi yang selaras dengan program pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengatasi sampah.
“Seperti diketahui, TPST Bantar Gebang sudah overload. Maka sudah saatnya mencari solusi dan inovasi untuk memecahkan masalah sampah. Inilah terobosan yang Korindo Group lakukan,” kata Budimansyah di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Inovasi Bio-Conversion BSF seperti yang dilakukan Korindo Group relatif aman bagi manusia dan lingkungan. Kata dia, karena Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly/BSF) tidak bersifat patogen atau membawa agen penyakit.
Selain itu, Korindo Group juga mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pengembangan Bio Conversion BSF lewat pembangunan kolam ikan lele dan kandang ayam. Maggot dari BSF akan menjadi pakan lele dan ayam yang diternak di Rest Area Cibubur Square Korindo Group sehingga akan membentuk ekonomi yang terintegrasi.
Penilaian Tempat Istirahat dan Pelayanan merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan Jasamarga dan Kementerian PUPR. Namun sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi.
Hasil penilaian ini nantinya akan diperlombakan dan pemenangnya akan diumumkan pada gelaran ulang tahun Jasamarga pada bulan Maret mendatang sebagai rest area terbaik.
Kualitas layanan TIP jika dilihat secara menyeluruh harus mampu memberikan kenyamanan bagi pengguna pada beberapa aspek utama, yakni kenyamanan, kerapianatau kualitas lingkungan, dan kelengkapan fasilitas untuk kesetaraan gender bagi kaum difabel, orang lanjut usia, wanita, dan anak-anak.
Aspek penilaiannya meliputi standar pelayanan minimal (SPM) yang ada di rest area, seperti fasilitas toilet, tempat ibadah, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan lainnya. Selain fasilitas standar, kondisi fasilitas andalan seperti ruang laktasi, tempat bermain anak, toilet disabilitas dan area parkir khusus wanita juga turut diperhatikan.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(mhd)
tulis komentar anda