HighScope Indonesia Dorong Pendidik untuk Bekali Siswa dengan Concepts, Skills, dan Values
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 19:53 WIB
JAKARTA - HighScope Indonesia terus berkomitmen menjadikan siswanya self-regulated leader yang memahami konsep (concepts) dan dapat menggunakan skills serta menerapkan values dalam kehidupan mereka. Hal itu dibuktikannya melalui sejumlah fasilitas dan pengetahuan yang diberikan kepada siswa.
Pendiri dan CEO HighScope Indonesia Institute Antarina SF Amir mengatakan, jaringan sekolah yang berkembang dari program PAUD hingga SMA, para guru HighScope memfasilitasi siswa dengan keterampilan yang mereka butuhkan, yaitu HighScope Indonesia Learner Outcomes: Synergistic Collaboration, Creativity & Innovation, Audience-Centered Communication, Expert Thinking, Adaptability & Agility, Metalevel Reflection, Ethical Leadership, dan Empathetic Social Skills.
"Kami percaya bahwa selain pengetahuan khusus mata pelajaran yang diperoleh di sekolah, kami berharap agar setiap siswa kami dapat menjadi self-regulated leader, yang memahami konsep (concepts), dapat menggunakan skills dan menerapkan values dalam kehidupan mereka. Itu tujuan jangka panjang kami terhadap siswa," ujar Antarina dalam pembukaan HighScope Indonesia Annual Conference yang dilakukan secara virtual, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Sekolah HighScope Indonesia Resmi Dibuka di Kota Bekasi
Sejak tahun 2011, HighScope Indonesia secara rutin mengadakan HighScope Indonesia Annual Conference, yang merupakan rangkaian seminar dan lokakarya tahunan untuk seluruh guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan lainnya.
Konferensi ini merupakan wadah untuk pendidik HighScope Indonesia dan dari luar Indonesia dari berbagai jenjang sekolah untuk saling bertukar pikiran, terutama menjadi kesempatan belajar berkesinambungan bagi seluruh peserta.
Konferensi Tahunan HighScope Indonesia ke-12 tahun ini memiliki tema “Empowering Future-Ready Citizens with Concepts, Skills, and Values.” HighScope Indonesia berharap dapat menginspirasi dan membimbing para guru, kepala sekolah, dan pendidik yang hadir untuk mempersiapkan generasi selanjutnya menjadi future-ready citizens dengan membekali mereka concepts, skills, dan values yang mereka butuhkan sehingga siap menjadi self-regulated leaders, expert thinkers, innovators, dan problem solvers.
"Peran guru tidak hanya mengajarkan subject outcomes kepada siswanya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mereka mengajarkan konsep (concepts) learner outcomes dalam kegiatan sehari-hari untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan skills untuk menerapkannya dengan values," ungkapnya.
"Kami percaya guru adalah aktor utama dalam mendukung siswa mencapai long-term goals. Karena itu, sebagai pendidik mereka tidak boleh berhenti belajar tentang bagaimana menerapkan strategi pembelajaran yang baik untuk siswa," lanjutnya.
Ini adalah ketiga kalinya konferensi diadakan secara virtual dan memberikan kesempatan kepada lebih dari 500 guru, staf dan pendidik HighScope dari berbagai provinsi, termasuk beberapa tamu internasional untuk bergabung dalam acara tahunan tersebut.
Konferensi ini juga dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril dan perwakilan lain dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari berbagai daerah yang meliputi Badan Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Besar Guru Penggerak, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Tim Transformasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Profesi Guru, serta masih banyak lagi.
Pendiri dan CEO HighScope Indonesia Institute Antarina SF Amir mengatakan, jaringan sekolah yang berkembang dari program PAUD hingga SMA, para guru HighScope memfasilitasi siswa dengan keterampilan yang mereka butuhkan, yaitu HighScope Indonesia Learner Outcomes: Synergistic Collaboration, Creativity & Innovation, Audience-Centered Communication, Expert Thinking, Adaptability & Agility, Metalevel Reflection, Ethical Leadership, dan Empathetic Social Skills.
"Kami percaya bahwa selain pengetahuan khusus mata pelajaran yang diperoleh di sekolah, kami berharap agar setiap siswa kami dapat menjadi self-regulated leader, yang memahami konsep (concepts), dapat menggunakan skills dan menerapkan values dalam kehidupan mereka. Itu tujuan jangka panjang kami terhadap siswa," ujar Antarina dalam pembukaan HighScope Indonesia Annual Conference yang dilakukan secara virtual, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Sekolah HighScope Indonesia Resmi Dibuka di Kota Bekasi
Sejak tahun 2011, HighScope Indonesia secara rutin mengadakan HighScope Indonesia Annual Conference, yang merupakan rangkaian seminar dan lokakarya tahunan untuk seluruh guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan lainnya.
Konferensi ini merupakan wadah untuk pendidik HighScope Indonesia dan dari luar Indonesia dari berbagai jenjang sekolah untuk saling bertukar pikiran, terutama menjadi kesempatan belajar berkesinambungan bagi seluruh peserta.
Konferensi Tahunan HighScope Indonesia ke-12 tahun ini memiliki tema “Empowering Future-Ready Citizens with Concepts, Skills, and Values.” HighScope Indonesia berharap dapat menginspirasi dan membimbing para guru, kepala sekolah, dan pendidik yang hadir untuk mempersiapkan generasi selanjutnya menjadi future-ready citizens dengan membekali mereka concepts, skills, dan values yang mereka butuhkan sehingga siap menjadi self-regulated leaders, expert thinkers, innovators, dan problem solvers.
"Peran guru tidak hanya mengajarkan subject outcomes kepada siswanya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mereka mengajarkan konsep (concepts) learner outcomes dalam kegiatan sehari-hari untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan skills untuk menerapkannya dengan values," ungkapnya.
"Kami percaya guru adalah aktor utama dalam mendukung siswa mencapai long-term goals. Karena itu, sebagai pendidik mereka tidak boleh berhenti belajar tentang bagaimana menerapkan strategi pembelajaran yang baik untuk siswa," lanjutnya.
Ini adalah ketiga kalinya konferensi diadakan secara virtual dan memberikan kesempatan kepada lebih dari 500 guru, staf dan pendidik HighScope dari berbagai provinsi, termasuk beberapa tamu internasional untuk bergabung dalam acara tahunan tersebut.
Konferensi ini juga dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril dan perwakilan lain dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari berbagai daerah yang meliputi Badan Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Besar Guru Penggerak, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Tim Transformasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Profesi Guru, serta masih banyak lagi.
(jon)
tulis komentar anda