Profil Jenderal Da'i Bachtiar, Mantan Kapolri Pernah Tergabung Tim Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998
Senin, 26 September 2022 - 18:17 WIB
Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar pernah tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 . Dia bekerja sama dengan anggota lain di antaranya Marzuki Darusman, KH Said Aqil Siradj, Bambang Widjojanto, dan Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal.
Da’i Bachtiar menjabat Kapolri periode 2001-2005. Dia menggantikan Jenderal Bimantoro. Kemudian, penerus Da’i Bachtiar yakni Jenderal Sutanto yang diketahui mantan ajudan Presiden Soeharto.
Baca juga: Profil Soekarno Djojonegoro, Jenderal Garang yang Menjadi Menteri Penasihat Presiden
Jenderal Da’i Bachtiar kelahiran Indramayu, 25 Januari 1950 menyelesaikan pendidikan di AKABRI (1972) dan PTIK (1980). Kemudian, dia juga pernah menjadi kapolres di beberapa wilayah yakni Kapolres Blora (1987-1989), Kapolres Boyolali (1989-1990), Kapolres Klaten (1990-1992), dan Kapoltabes Ujungpandang (1992-1993).
Karier Da’i Bachtiar cukup mulus di Korps Bhayangkara hingga menduduki jabatan strategis lainnya yakni Kadispen Polri (1998), Dan Korserse Polri (1998-2000), Kapolda Jatim (2000), hingga Gubernur Akpol (2000-2001).
Pada tahun 2002 ketika menjabat Kapolri, Da’i Bachtiar mengungkap kasus Bom Bali dengan menangkap tersangka pengebom Amrozi.
Kemudian, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Da’i Bachtiar diberikan tanggung jawab menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia mulai tahun 2008 hingga 2012.
MG/Nabilah Rofiqoh Duri
Da’i Bachtiar menjabat Kapolri periode 2001-2005. Dia menggantikan Jenderal Bimantoro. Kemudian, penerus Da’i Bachtiar yakni Jenderal Sutanto yang diketahui mantan ajudan Presiden Soeharto.
Baca juga: Profil Soekarno Djojonegoro, Jenderal Garang yang Menjadi Menteri Penasihat Presiden
Jenderal Da’i Bachtiar kelahiran Indramayu, 25 Januari 1950 menyelesaikan pendidikan di AKABRI (1972) dan PTIK (1980). Kemudian, dia juga pernah menjadi kapolres di beberapa wilayah yakni Kapolres Blora (1987-1989), Kapolres Boyolali (1989-1990), Kapolres Klaten (1990-1992), dan Kapoltabes Ujungpandang (1992-1993).
Karier Da’i Bachtiar cukup mulus di Korps Bhayangkara hingga menduduki jabatan strategis lainnya yakni Kadispen Polri (1998), Dan Korserse Polri (1998-2000), Kapolda Jatim (2000), hingga Gubernur Akpol (2000-2001).
Pada tahun 2002 ketika menjabat Kapolri, Da’i Bachtiar mengungkap kasus Bom Bali dengan menangkap tersangka pengebom Amrozi.
Kemudian, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Da’i Bachtiar diberikan tanggung jawab menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia mulai tahun 2008 hingga 2012.
MG/Nabilah Rofiqoh Duri
(jon)
tulis komentar anda