Harga BBM Naik, Warga Jakarta: Pemerintah Cuma Kasih Angin Surga
Sabtu, 03 September 2022 - 15:21 WIB
JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Warga keberatan dan menilai kenaikan harga BBM saat ini kurang tepat.
Menanggapi hal tersebut, sebagian SPBU di Jakarta Pusat sudah mulai resmi menaikkan harga satuan liter baik Pertalite maupun Pertamax.
Pantauan di lokasi SPBU yang berada di Senen, terlihat petugas dari SPBU setempat mulai menseting harga satuan BBM dari harga semula Rp7.500 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Tampak antrean kendaraan juga mulai memadati SPBU tersebut mulai dari kendaraan roda dua maupun roda empat.Salah seorang warga yang juga bekerja sehari-hari sebagai ojek online, Maulana Yusuf mengatakan cukup keberatan dengan naiknya harga BBM.
”Ya kalau kayak kita yang sehari-hari berpenghasilan rendah cuman berapa gitu, ya keberatan banget,” kata Maulana, Sabtu (3/9/2022).
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa seharusnya pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat ini, apalagi di saat sedang masa transisi dari pandemi menjadi endemi.
“Kalau naikin sekarang sebenernya kurang pas sih, Bang. Mending dinaikkannya bulan depan atau kapan gitu jangan sekarang. Kayak kemarin sempat dibilang mau naik, tapi gak jadi, eh ternyata kita di prank hari ini mulai naik, kasihan yang lainnya,” tegasnya.
Sementara Fajar Aldi salah seorang warga lainnya juga turut mengomentari kenaikan harga BBM yang mulai naik per hari ini. ”Gimana ya, bingung juga mau marah tetapi ga punya kuasa, suka-suka pemerintah ajalah mau kayak gimana,”jelasnya.
Ia pun mengaku sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah saat ini yang dinilai kurang memperhatikan kondisi masyarakat yang baru saja mulai bangkit perlahan dari Pandemi Covid-19 ditambah dengan
Sebelumnya,bantuan yang diberikan yakni bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Nantinya akan diberikan sebesar Rp150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama 4 bulan.
”Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu,” kata Jokowi
Jokowijuga telah memerintahkan pada pemerintah daerah untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek online dan untuk nelayan kurang mampu.
Menanggapi hal tersebut, sebagian SPBU di Jakarta Pusat sudah mulai resmi menaikkan harga satuan liter baik Pertalite maupun Pertamax.
Pantauan di lokasi SPBU yang berada di Senen, terlihat petugas dari SPBU setempat mulai menseting harga satuan BBM dari harga semula Rp7.500 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Tampak antrean kendaraan juga mulai memadati SPBU tersebut mulai dari kendaraan roda dua maupun roda empat.Salah seorang warga yang juga bekerja sehari-hari sebagai ojek online, Maulana Yusuf mengatakan cukup keberatan dengan naiknya harga BBM.
”Ya kalau kayak kita yang sehari-hari berpenghasilan rendah cuman berapa gitu, ya keberatan banget,” kata Maulana, Sabtu (3/9/2022).
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa seharusnya pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat ini, apalagi di saat sedang masa transisi dari pandemi menjadi endemi.
“Kalau naikin sekarang sebenernya kurang pas sih, Bang. Mending dinaikkannya bulan depan atau kapan gitu jangan sekarang. Kayak kemarin sempat dibilang mau naik, tapi gak jadi, eh ternyata kita di prank hari ini mulai naik, kasihan yang lainnya,” tegasnya.
Sementara Fajar Aldi salah seorang warga lainnya juga turut mengomentari kenaikan harga BBM yang mulai naik per hari ini. ”Gimana ya, bingung juga mau marah tetapi ga punya kuasa, suka-suka pemerintah ajalah mau kayak gimana,”jelasnya.
Ia pun mengaku sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah saat ini yang dinilai kurang memperhatikan kondisi masyarakat yang baru saja mulai bangkit perlahan dari Pandemi Covid-19 ditambah dengan
Sebelumnya,bantuan yang diberikan yakni bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Nantinya akan diberikan sebesar Rp150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama 4 bulan.
”Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu,” kata Jokowi
Jokowijuga telah memerintahkan pada pemerintah daerah untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek online dan untuk nelayan kurang mampu.
(ams)
tulis komentar anda