Pemkot Jakbar Bantah Potongan TKD Penyebab ASN Bunuh Diri
Selasa, 30 Juni 2020 - 14:03 WIB
JAKARTA - Kepala Bagian Umum dan Protokol Jakarta Barat, Raden Subandi membantah penyebab Aparatur Sipil Negara (ASN) Suhartono (36), nekat mengakhiri hidupnya lantaran stres Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dipotong.
"Yang jelas penyebabnya bukan karena TKD dipotong," tegas Subandi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (30/6/2020). ( )
Sebelumnya, Suhartono ditemukan tewas gantung diri di gudang arsip dan barang lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Sabtu 27 Juni 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.
Semenjak peristiwa itu, gosip bermunculan lantaran Suhartono nekat mengakhiri hidupnya karena stres TKD-nya dipotong lebih dari 50 persen lantaran dampak pandemi Covid-19.
Setelah ditelusuri Subandi, pihaknya menduga Suhartono nekat gantung diri karena masalah keluarga. Meski demikian, Subandi enggan menjelaskan detail.
Terlebih dengan jabatanya sebagai kepala gudang, Suhartono memiliki penghasilan besar. Kondisi ini didukung dengan istrinya yang juga ASN. "Ada yang bisa saya sebut atau tidak. Tapi yang pasti masalah keluarga," katanya. (
)
Subandi mengatakan, mobil minibus putih milik Suhartono masih terparkir di parkiran Wali Kota, tepat di depan lokasi kejadian. "Iya mobilnya masih di parkiran, kuncinya ada di Polsek jadi barang bukti," kata Subandi.
Untuk menghormatinya, Subandi mengatakan, beberapa rekan kerjanya menggelar tahlilan saat pulang kerja di lokasi meninggalnya Suhartono.
Pantauan di lokasi, gudang tempat Suhartono gantung diri, diketahui berada di lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat. Hingga kini, gudang itu dalam keadaan terkunci kendati tak dipasang garis polisi.
"Yang jelas penyebabnya bukan karena TKD dipotong," tegas Subandi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (30/6/2020). ( )
Sebelumnya, Suhartono ditemukan tewas gantung diri di gudang arsip dan barang lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Sabtu 27 Juni 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.
Semenjak peristiwa itu, gosip bermunculan lantaran Suhartono nekat mengakhiri hidupnya karena stres TKD-nya dipotong lebih dari 50 persen lantaran dampak pandemi Covid-19.
Setelah ditelusuri Subandi, pihaknya menduga Suhartono nekat gantung diri karena masalah keluarga. Meski demikian, Subandi enggan menjelaskan detail.
Terlebih dengan jabatanya sebagai kepala gudang, Suhartono memiliki penghasilan besar. Kondisi ini didukung dengan istrinya yang juga ASN. "Ada yang bisa saya sebut atau tidak. Tapi yang pasti masalah keluarga," katanya. (
Baca Juga
Subandi mengatakan, mobil minibus putih milik Suhartono masih terparkir di parkiran Wali Kota, tepat di depan lokasi kejadian. "Iya mobilnya masih di parkiran, kuncinya ada di Polsek jadi barang bukti," kata Subandi.
Untuk menghormatinya, Subandi mengatakan, beberapa rekan kerjanya menggelar tahlilan saat pulang kerja di lokasi meninggalnya Suhartono.
Pantauan di lokasi, gudang tempat Suhartono gantung diri, diketahui berada di lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat. Hingga kini, gudang itu dalam keadaan terkunci kendati tak dipasang garis polisi.
(mhd)
tulis komentar anda