2 Remaja Gasak Motor Beat, Warga: Korban Lagi Bertamu
Kamis, 07 Juli 2022 - 14:51 WIB
JAKARTA - Motor Honda Beat dengan nomor polisi B 3396 URB digasak komplotan maling . Aksi pencurian ini terjadi di Jalan Kesemek, Gang 6, RT 10 RW 14, Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa 5 Juli 2022 malam dan terekam CCTV .
Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku yang berjumlah dua orang tiba di kediaman korban. Kemudian pelaku yang mengenakan topi dan celana pendek mendekati motor korban, sementara pelaku lainnya mengawasi situasi.
Melihat situasi sepi dan aman, pelaku yang bertugas sebagai eksekutor dengan cepat membawa kabur motor tersebut dan meninggalkan lokasi kejadian dengan cara mendorongnya.
Pemilik rumah, Eva Kasepta mengatakan, kejadian diketahui saat korban sedang bermain dengan anaknya di kediamannya, setelah korban ingin pamit, dirinya kaget motornya sudah tidak ada di tempat.
"Deni motor gua enggak ada, terus anak saya bilang, "sumpeh luh demi apa? Demi Tuhan!" Ya udahlah kita keluar,” ungkap Eva saat ditemui di lokasi, Kamis (7/7/2022).
Eva menjelaskan, ciri-ciri pelaku yang terlihat dari rekaman CCTV masih muda dan dirinya berpendapat jika pelakunya merupakan orang sekitar lokasi sehingga memanfaatkan kondisi sepi.
“Di sini emang sepi. Nah, datangnya si pelaku itu dari sana. Bukan orang jauh deh. Karena lihat dari penampilannya dia pakai celana pendek, kaos oblong, topi putih. Artinya kan dia itu bukan orang jauh,” ucapnya.
Eva menambahkan selain kehilangan motor, korban juga kehilangan barang berharga yang ditaruh di dalam bagasi motor. Seperti surat kendaraan hingga dompet yang terdapat kartu ATM milik korban.
“Dia naruh surat-surat di motor di jok itu. Itu ada dompet, KTP sama ATM. Malam itu dia ngecek tau-taunya atm udah dikuras abis. Tadinya kan uangnya di ATM ada Rp600.000 disisain 31 ribu," ucapnya.
Ketua RT 10 RW 14, S Wardi mengatakan, wilayahnya sering menjadi lokasi pencurian kendaraan bermotor. Karena, kata dia, di tiap sudut gang tidak memiliki portal penjagaan.
“Kejadian sudah dua kali kalau motor, tapi yang belom lama ibu guru, dari RT 5 cuma enggak jadi diambil. Saya rencana memang kalau terus seperti ini mau komunikasi sama warga dan RT sebelah untuk dibuatkan portal pintu,” terangnya.
“Saya minta ini kan sudah rawan, mohon dari pihak pemerintah dan kepolisian bisa dibantu biar enggak terjadi lagi hal serupa di wilayah saya,” katanya.
Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku yang berjumlah dua orang tiba di kediaman korban. Kemudian pelaku yang mengenakan topi dan celana pendek mendekati motor korban, sementara pelaku lainnya mengawasi situasi.
Melihat situasi sepi dan aman, pelaku yang bertugas sebagai eksekutor dengan cepat membawa kabur motor tersebut dan meninggalkan lokasi kejadian dengan cara mendorongnya.
Pemilik rumah, Eva Kasepta mengatakan, kejadian diketahui saat korban sedang bermain dengan anaknya di kediamannya, setelah korban ingin pamit, dirinya kaget motornya sudah tidak ada di tempat.
"Deni motor gua enggak ada, terus anak saya bilang, "sumpeh luh demi apa? Demi Tuhan!" Ya udahlah kita keluar,” ungkap Eva saat ditemui di lokasi, Kamis (7/7/2022).
Eva menjelaskan, ciri-ciri pelaku yang terlihat dari rekaman CCTV masih muda dan dirinya berpendapat jika pelakunya merupakan orang sekitar lokasi sehingga memanfaatkan kondisi sepi.
“Di sini emang sepi. Nah, datangnya si pelaku itu dari sana. Bukan orang jauh deh. Karena lihat dari penampilannya dia pakai celana pendek, kaos oblong, topi putih. Artinya kan dia itu bukan orang jauh,” ucapnya.
Eva menambahkan selain kehilangan motor, korban juga kehilangan barang berharga yang ditaruh di dalam bagasi motor. Seperti surat kendaraan hingga dompet yang terdapat kartu ATM milik korban.
“Dia naruh surat-surat di motor di jok itu. Itu ada dompet, KTP sama ATM. Malam itu dia ngecek tau-taunya atm udah dikuras abis. Tadinya kan uangnya di ATM ada Rp600.000 disisain 31 ribu," ucapnya.
Ketua RT 10 RW 14, S Wardi mengatakan, wilayahnya sering menjadi lokasi pencurian kendaraan bermotor. Karena, kata dia, di tiap sudut gang tidak memiliki portal penjagaan.
“Kejadian sudah dua kali kalau motor, tapi yang belom lama ibu guru, dari RT 5 cuma enggak jadi diambil. Saya rencana memang kalau terus seperti ini mau komunikasi sama warga dan RT sebelah untuk dibuatkan portal pintu,” terangnya.
“Saya minta ini kan sudah rawan, mohon dari pihak pemerintah dan kepolisian bisa dibantu biar enggak terjadi lagi hal serupa di wilayah saya,” katanya.
(mhd)
tulis komentar anda