Ada Sapi Terpapar PMK, Pasar Hewan Jonggol Lockdown 14 Hari

Jum'at, 27 Mei 2022 - 11:30 WIB
Pemkab Bogor menutup sementara Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari karena ditemukan sapi yang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
BOGOR - Pemkab Bogor menutup sementara Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari. Lockdown ini dilakukan menyusul ditemukan sapi yang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) berasal dari sekitar Pasar Hewan Jonggol.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta masyarakat, khususnya peternak dan penjual hewan ternak untuk dapat mematuhi arahan petugas di lapangan dalam penanganan PMK.

"Agar virus tersebut tidak menyebar ke mana-mana, saya instruksikan langsung melakukan isolasi terhadap hewan ternak yang terpapar PMK. Kemudian untuk sementara waktu Pasar Hewan Jonggol ditutup selama 14 hari ke depan," kata Iwan dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).



Iwan berharap dengan ditutup selama 14 hari, Pasar Hewan Jonggol bisa bersih kembali dari virus sehingga bisa dibuka kembali. Langkah ini juga dilakukan semata-mata agar masyarakat tenang dan geliat ekonomi bisa berjalan kembali sesegera mungkin.

"Saya mohon masyarakat, khususnya peternak dan penjual hewan ternak untuk dapat mematuhi arahan petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor di lapangan dalam penanganan kasus PMK, agar wabah PMK ini tidak menyebar kemana-mana. Kita butuh kerja sama agar virus ini bisa cepat teratasi, agar kita bisa menyambut Idul Adha dengan tenang," ujar Iwan.

Untuk diketahui, Pemkab Bogor melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK dan cara penanganannya. Kemudian juga membuka 7 posko untuk memantau perkembangan kasus PMK.

Posko tersebut berada di Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor dan enam puskeswan yang tersebar di wilayah Cibinong, Babakan Madang, Jonggol, Pamijahan, Laladon dan Jasinga. Baca: 5 Sapi Ternak di Curug Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku

Selain itu, Pemkab Bogor juga membuat hotline kewaspadaan PMK di nomor 081286443517. Masyarakat yang menemukan indikasi ternaknya terpapar PMK melapor ke petugas dan posko-posko yang sudah disediakan. Virus ini harus ditangani segera karena penularannya begitu cepat.

Kepala Diskanak Kabupaten Bogor Otje Subagdja mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor sudah sejak jauh hari melakukan antisipasi soal wabah PMK ini. Ketika virus ini masuk ke Kabupaten Bogor, langkah-langkah penanganan pun langsung dilakukan.

"Kita berusaha antisipasi dari jauh hari dengan membentuk tim, membuat edaran kewaspadaan dini dan sosialisasi hingga menyiagakan petugas untuk membantu masyarakat jika ingin memeriksakan hewan ternaknya," kata Otje.

Otje menyebutkan, sejauh ini terdapat 14 sapi yang terkonfirmasi positif PMK. Karena itu, langsung diperintahkan untik menutup sementara pasar hewan tersebut sesuai edaran Kementan agar virusnya tidak menyebar.

"Karena kalau kita tidak tutup, pasti datang lagi hewan ternak dari daerah lain, nanti takut menularkan atau membawa lagi virus. Lockdown 14 hari itu sesuai masa inkubasi virus. Jadi ini menyeimbangkan ekonomi harus jalan tetapi penyakit juga harus terkendali karena sangat cepat menular. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai," tutupnya.
(hab)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More