Ditanya soal CFD Jakarta, Muhadjir: Harus Dievaluasi Kalau Tidak Beres
Senin, 22 Juni 2020 - 20:37 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan respons terkait penyelenggaraan hari tanpa kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di Provinsi Jakarta. Dia mengatakan, setiap pengurangan pembatasan harus dilakukan simulasi terlebih dahulu.
“Sesuai dengan arahan bapak Presiden, sebaiknya kalau akan mengurangi pembatasan untuk sektor-sektor tertentu harus ada simulasi,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/6/2020). (Baca juga; CFD di Masa PSBB Transisi, Bundaran HI Dipadati Pesepeda )
Dia mengatakan, harus dipastikan terlebih dahulu aman terkendali. Terutama berkaitan dengan protokol kesehatan. Misalnya berkaitan dengan cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Termasuk jika ada protokol khusus di sektor tertentu.
“Nah itu arus dipastikan dalam simulasi sudah berjalan baik. Karena itu presiden selalu menaruh perhatian sangat tinggi adanya pembukaan-pembukaan wilayah tertentu, objek-objek tertentu,” ungkapnya. (Baca juga; Hari Pertama CFD, Jalan Sudirman Dijaga Ketat Petugas Gabungan )
Namun Muhadjir menilai, biasanya untuk awal pengurangan pembatasan akan terjadi hal yang di luar perhitungan. “Biasanya kalau satu atau dua kali tahap pertama pasti terjadi hal hal di luar perhitungan . Seperti waktu kita buka bandara, satu hari terjadi anomali tapi setelah itu bisa kita evaluasi,” ujarnya.
Dia pun mengimbau bagi semua pihak yang telah menyetujui adanya pembukaan untuk sektor kegiatan tertentu dan berjalan tidak sesuai dengan protokol kesehatan harus dievaluasi.
“Kalau ada yang kurang beres segera di evaluasi. Dan untuk tahapan berikutnya supaya dilaksanakan sesuai protokol yang sudah ada,” pungkasnya.
“Sesuai dengan arahan bapak Presiden, sebaiknya kalau akan mengurangi pembatasan untuk sektor-sektor tertentu harus ada simulasi,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/6/2020). (Baca juga; CFD di Masa PSBB Transisi, Bundaran HI Dipadati Pesepeda )
Dia mengatakan, harus dipastikan terlebih dahulu aman terkendali. Terutama berkaitan dengan protokol kesehatan. Misalnya berkaitan dengan cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Termasuk jika ada protokol khusus di sektor tertentu.
“Nah itu arus dipastikan dalam simulasi sudah berjalan baik. Karena itu presiden selalu menaruh perhatian sangat tinggi adanya pembukaan-pembukaan wilayah tertentu, objek-objek tertentu,” ungkapnya. (Baca juga; Hari Pertama CFD, Jalan Sudirman Dijaga Ketat Petugas Gabungan )
Namun Muhadjir menilai, biasanya untuk awal pengurangan pembatasan akan terjadi hal yang di luar perhitungan. “Biasanya kalau satu atau dua kali tahap pertama pasti terjadi hal hal di luar perhitungan . Seperti waktu kita buka bandara, satu hari terjadi anomali tapi setelah itu bisa kita evaluasi,” ujarnya.
Dia pun mengimbau bagi semua pihak yang telah menyetujui adanya pembukaan untuk sektor kegiatan tertentu dan berjalan tidak sesuai dengan protokol kesehatan harus dievaluasi.
“Kalau ada yang kurang beres segera di evaluasi. Dan untuk tahapan berikutnya supaya dilaksanakan sesuai protokol yang sudah ada,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda