Warga Jakarta Diimbau Waspada Hadapi Musim Kemarau
Selasa, 10 Mei 2022 - 09:22 WIB
JAKARTA - Warga Jakarta diimbau mewaspadai datangnya musim kemarau . Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juli-September 2022.
BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas melainkan dipicu beberapa faktor seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Baca juga: BMKG: 62% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Kemarau
"Ini mengindikasikan sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, Selasa (10/5/2022).
Dia mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air dalam rangka menyikapi peralihan musim kemarau. Selain itu, warga diminta memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
Berdasarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis BMKG, rata-rata wilayah Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada Juni 2022.
Dampak dari musim kemarau juga dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan meningkatnya polusi udara.
Menurut data BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir (2017-2021), musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat.
Baca juga: Musim Kemarau Datang, Perawatan Kulit Wajah Harus Maksimal
BPBD juga berkoordinasi dengan wali kota dan bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
“Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya akan menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile serta mobil-mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” kata Isnawa.
BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas melainkan dipicu beberapa faktor seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Baca juga: BMKG: 62% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Kemarau
"Ini mengindikasikan sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, Selasa (10/5/2022).
Dia mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air dalam rangka menyikapi peralihan musim kemarau. Selain itu, warga diminta memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
Berdasarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis BMKG, rata-rata wilayah Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada Juni 2022.
Dampak dari musim kemarau juga dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan meningkatnya polusi udara.
Menurut data BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir (2017-2021), musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat.
Baca juga: Musim Kemarau Datang, Perawatan Kulit Wajah Harus Maksimal
BPBD juga berkoordinasi dengan wali kota dan bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
“Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya akan menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile serta mobil-mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” kata Isnawa.
(jon)
tulis komentar anda