Mencekam! Markas Brimob Diserbu Gerombolan Pemberontak TII, Banyak Pelopor Terbunuh
Rabu, 11 Mei 2022 - 06:30 WIB
JAKARTA - Mencekam! Pagi itu, pertengahan tahun 1961 markas Brimob Kompi 5116 di Medangara, Kuala Simpang Aceh diserbu gerombolan pemberontak Tentara Islam Indonesia (TII) Daud Beureuh. Banyak prajurit Resimen Pelopor terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.
Pasukan TII yang melakukan penyerbuan menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil (Brimob). Dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak memakai truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Baca juga: Profil Kombes Rinny Wowor, Doktor Psikologi Polri yang Juga Penulis Polwan Untuk Negeri
Seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Kedatangan pemberontak TII di markas Brimob disambut petugas di pintu penjagaan. Ketika mereka mendekat petugas baru tersadar bahwa mereka bukan anggota Brimob. Hari itu menjadi hari terakhir dalam hidup anggota Brimob yang bertugas di pintu jaga.
Musuh keburu membidikkan senjata dan menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Mereka yang selamat pagi itu adalah yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai terdekat. Prajurit Brimob yang berada di luar markas terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 terbunuh.
Para penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.
Pasukan TII yang melakukan penyerbuan menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil (Brimob). Dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak memakai truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Baca juga: Profil Kombes Rinny Wowor, Doktor Psikologi Polri yang Juga Penulis Polwan Untuk Negeri
Seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Kedatangan pemberontak TII di markas Brimob disambut petugas di pintu penjagaan. Ketika mereka mendekat petugas baru tersadar bahwa mereka bukan anggota Brimob. Hari itu menjadi hari terakhir dalam hidup anggota Brimob yang bertugas di pintu jaga.
Musuh keburu membidikkan senjata dan menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Mereka yang selamat pagi itu adalah yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai terdekat. Prajurit Brimob yang berada di luar markas terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 terbunuh.
Para penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.
tulis komentar anda