Mulai Beroperasi, Begini Suasana Baru Mal pada Masa Transisi

Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:31 WIB
Bahkan, di beberapa mal? telah menerapkan sistem digitalisasi, yakni setiap pengunjung akan diminta untuk mengunduh sebuah aplikasi yang akan memudahkan pengunjung dalam menghindari sentuhan. Aplikasi ini nantinya akan mendeteksi jumlah pengunjung yang ada di dalam mal sehingga jika sudah melebihi kapasitas yang ditentukan, pengunjung yang datang harus menunggu terlebih dahulu. "Jadi, dengan aplikasi ini bisa dilihat pengunjung ini ada di dalam mal berapa lama," tuturnya.

Terkait pembayaran transaksi, Stefanus meminta pengunjung menggunakan uang elektronik. Selain itu, pengunjung juga disarankan melakukan pemesanan digital melalui aplikasi. "Kami menyarankan pengunjung menghindari penggunaan uang cash," ucapnya.

Pengelola mal juga telah membuat petunjuk arah untuk pengunjung agar pengunjung berjalan mengikuti arah yang telah ditentukan. "Hal ini untuk menghindari agar pengunjung tidak berpapasan dan bisa menjaga jarak," ungkapnya. (Baca juga: Butuh Penyesuaian, Begini Belanja Fashion Pada New Normal)

Stefanus berharap pengunjung yang masuk bisa mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan sehingga dengan pembukaan mal, tidak membuat kasus baru pasien terjangkit bertambah.

"Masyarakat diharapkan bisa mengikuti protokol kesehatan yang ada agar pandemi ini segera berakhir dan kasusnya tidak naik lagi," tandasnya.

Sementara itu, analis kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai dengan mal yang saat ini sudah dibuka terasa terlalu terburu-buru. Karena, mal merupakan tempat berkumpulnya orang.

"Menurut saya terlalu terburu-buru, yang berbahaya orang tanpa gejala, kita ngak tahu. Dia sehat, tapi nanti tahu-tahu menyebar. Di Jakarta memang sudah menurun, tapi kan belum sampai titik yang diharapkan," kata Trubus. (Lihat fotonya: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Karyawan Senayan City Mal Jalani Rapid Test)

Meskipun dengan kembalinya mal dibuka mampu menggerakkan kembali perekonomian, pengambilan kebijakan ini dinilai perlu pertimbangan yang matang karena taruhannya nyawa.

"Kita setuju ekonomi dalam keadaan terpuruk. Dengan dibukanya mal diharapkan akan mengangkat perekonomian. Namun, harus dilihat dari sisi manfaatnya dan risiko yang ditanggung karena ini persoalan nyawa," imbuhnya.

Hal yang sama dikatakan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Menurutnya, pemerintah harus bisa memantau dengan baik. Jangan hanya beralaskan untuk mendongkrak ekonomi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More