Mudik Gunakan Sepeda Motor, Perhatikan 6 Hal Ini
Minggu, 17 April 2022 - 13:20 WIB
JAKARTA - Pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor diimbau untuk memperhatikan enam hal demi keselamatan berkendara. Salah satunya yakni, melakukan perjalanan setelah berbuka puasa.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno. Menurut dia, KNKT memperkirakan 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan sehinga penting mengutamakan keselamatan berlalu lintas di jalan.
Di tambah lagi, bakal ada masyarakat yang mudik Lebaran dengan mobil pribadi 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang."Maka itu, pemerintah harus) memberikan imbauan untuk tidak mudik dengan motor untuk jarak lebih dari tiga jam," ujarnya pada wartawan, Minggu (17/4/2022).
Dia menuturkan, Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus memetakan tempat rawan kecelakaan lalu memasang banner untuk tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam seperti, Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati Garut dan lain-lain. Baca: Masih Ditemukan Bus Tak Layak Angkut di Terminal Kampung Rambutan
"Dishub dan BPTD untuk memasang imbauan berupa bener di semua jembatan timbang agar (1) jika lelah beristirahatlah, (2) jika anda berpuasa lebih sering untuk beristirahat, (3) sebaiknya melakukan perjalanan setelah anda berbuka puasa, (4) menyiapkan motornya agar laik untuk perjalanan, (5) melakukan pengecekan tekanan dan kondisi ban, dan (6) jika menggunakan google map agar diyakinkan rute tersebut tidak ekstrem," tuturnya.
Dia menambahkan, untuk pengguna kendaraan pribadi atau mobil, BPTD dan Dishub juga harus memberikan tanda atau peringatan bahaya untuk di setiap daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Lalu, menyiapkan personel dan peralatan di daerah rawan kecelakaan.
"Berkoordinasi dengan operator jalan tol dan pengelola rest area agar melakukan manajemen lalu lintas di kawasan rest area untuk menghindari kepadatan (crowded) dan agar semua instansi pemerintah untuk tidak melakukan intervensi," ucapnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno. Menurut dia, KNKT memperkirakan 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan sehinga penting mengutamakan keselamatan berlalu lintas di jalan.
Di tambah lagi, bakal ada masyarakat yang mudik Lebaran dengan mobil pribadi 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang."Maka itu, pemerintah harus) memberikan imbauan untuk tidak mudik dengan motor untuk jarak lebih dari tiga jam," ujarnya pada wartawan, Minggu (17/4/2022).
Dia menuturkan, Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus memetakan tempat rawan kecelakaan lalu memasang banner untuk tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam seperti, Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati Garut dan lain-lain. Baca: Masih Ditemukan Bus Tak Layak Angkut di Terminal Kampung Rambutan
"Dishub dan BPTD untuk memasang imbauan berupa bener di semua jembatan timbang agar (1) jika lelah beristirahatlah, (2) jika anda berpuasa lebih sering untuk beristirahat, (3) sebaiknya melakukan perjalanan setelah anda berbuka puasa, (4) menyiapkan motornya agar laik untuk perjalanan, (5) melakukan pengecekan tekanan dan kondisi ban, dan (6) jika menggunakan google map agar diyakinkan rute tersebut tidak ekstrem," tuturnya.
Dia menambahkan, untuk pengguna kendaraan pribadi atau mobil, BPTD dan Dishub juga harus memberikan tanda atau peringatan bahaya untuk di setiap daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Lalu, menyiapkan personel dan peralatan di daerah rawan kecelakaan.
"Berkoordinasi dengan operator jalan tol dan pengelola rest area agar melakukan manajemen lalu lintas di kawasan rest area untuk menghindari kepadatan (crowded) dan agar semua instansi pemerintah untuk tidak melakukan intervensi," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda