Wali Kota Tangerang Ancam Copot Kepala Sekolah yang Siswanya Ikut Tawuran
Sabtu, 09 April 2022 - 04:04 WIB
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengancam mencopot kepsek jika ketahuan anak didiknya melakukan aksi tawuran. Foto: MPI/Nandha
TANGERANG - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengeluarkan ultimatum kepada para kepada sekolah (kepsek).
Arief mengancam mencopot kepsek jika ketahuan anak didiknya melakukan aksi tawuran.
“Kalau ada SMP negeri yang tawuran, kepseknya (kepala sekolah) saya copot,” ujarnya, Jumat (8/4/2022).
Ultimatum ini ia sampaikan karena geram melihat maraknya aksi tawuran antarpelajar belakangan ini. Khususnya saat sahur on the road (SOTR). Padahal kegiatan SOTR dilarang oleh Pemkot Tangerang.
Selain sekolah negeri, Arief mengingatkan bagi sekolah swasta yang kedapatan muridnya melakukan aksi tawuran, nantinya biaya operasional pendidikan akan ikut ditunda.
“Bagi yang swasta BOP (biaya operasional pendidikan) kita pending. Karena saat ini senakal apapun (siswa) tidak lagi dikeluarkan, karena seburuk apapun mereka adalah masa depan kita,” paparnya.
Maka dari itu, dia meminta Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk memberikan program kepada para pelajar, seperti halnya memberikan tugas yang lebih intens lagi.
Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan siapmenerjunkan sebanyak 250 personel untuk melakukan pengawalan bagi masyarakat yang ingin bagi-bagi makanan saat sahur. Hal itu dapat menjadi salah satu solusi saat larangan kegiatan sahur on the road (SOTR) digemakan.
"Manakala ada yang ingin dibagikan ke masyarakat, dari kami akan bantu pengawalan. Ada 250 personel kami yang tersebar di 35 titik pos pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) siap dikerahkan, tinggal diinformasikan ke pihak kepolisian," paparnya.
Arief mengancam mencopot kepsek jika ketahuan anak didiknya melakukan aksi tawuran.
“Kalau ada SMP negeri yang tawuran, kepseknya (kepala sekolah) saya copot,” ujarnya, Jumat (8/4/2022).
Ultimatum ini ia sampaikan karena geram melihat maraknya aksi tawuran antarpelajar belakangan ini. Khususnya saat sahur on the road (SOTR). Padahal kegiatan SOTR dilarang oleh Pemkot Tangerang.
Selain sekolah negeri, Arief mengingatkan bagi sekolah swasta yang kedapatan muridnya melakukan aksi tawuran, nantinya biaya operasional pendidikan akan ikut ditunda.
“Bagi yang swasta BOP (biaya operasional pendidikan) kita pending. Karena saat ini senakal apapun (siswa) tidak lagi dikeluarkan, karena seburuk apapun mereka adalah masa depan kita,” paparnya.
Maka dari itu, dia meminta Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk memberikan program kepada para pelajar, seperti halnya memberikan tugas yang lebih intens lagi.
Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan siapmenerjunkan sebanyak 250 personel untuk melakukan pengawalan bagi masyarakat yang ingin bagi-bagi makanan saat sahur. Hal itu dapat menjadi salah satu solusi saat larangan kegiatan sahur on the road (SOTR) digemakan.
"Manakala ada yang ingin dibagikan ke masyarakat, dari kami akan bantu pengawalan. Ada 250 personel kami yang tersebar di 35 titik pos pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) siap dikerahkan, tinggal diinformasikan ke pihak kepolisian," paparnya.
(thm)
tulis komentar anda