Kode Kedipan Mata Komandan Brimob Ini Berujung Tewasnya Tawanan Perang
Jum'at, 08 April 2022 - 15:39 WIB
JAKARTA - Kode kedipan mata Komandan Kompi A Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) atau Resimen Pelopor Brigade Mobil ( Brimob ) AKP K.E Loemy salah diterjemahkan anak buahnya. Akibatnya, seorang tawanan perang tersungkur menemui ajal.
Pagi itu di Aceh tahun 1961, Loemy yang merupakan Komandan Kompi 5994 menginterogasi tawanan pemberontakan DI/TII Daud Beureuh. Seorang tawanan diambil dan diinterogasi langsung AKP Loemy di Balai Desa Katesa, Sungai Hiu.
Baca juga: Jenderal Polisi Ini Tegur Kapolres karena Parkir Mantan Resimen Pelopor Brimob
Menurut buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, saat itu petugas jaga adalah Agen Polisi II Tholib dan Agen Polisi II Kartimin. Proses interogasi berlangsung lama, namun sang tawanan tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan Loemy.
Resimen Pelopor bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu bersama pasukan Marinir Alugoro I. Foto: Koleksi AKBP (Purn) St. Satam/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013
Loemy kemudian memberikan kode pada Agen Kartimin dengan kedipan mata, maksudnya agar Kartimin menakut-nakuti tawanan tersebut. Namun, Kartimin salah mengerti. Dia langsung melepas pengaman senapan AR 15, membidik, dan menembak tawanan TII dari jarak 5 meter.
Kontan, tawanan tersungkur menemui ajal karena bagian dadanya tertembus peluru caliber 5,56 dari senapan AR 15. Loemy sangat marah dan langsung menampar Agen Kartimin dua kali sambil berteriak “Kenapa ditembak…!”.
Kartimin tidak kalah terkejut dengan reaksi komandannya dan dengan nada lugu bertanya, “Lho bukannya bapak menyuruh saya menembaknya dengan kode perintah tadi?”.
Pagi itu di Aceh tahun 1961, Loemy yang merupakan Komandan Kompi 5994 menginterogasi tawanan pemberontakan DI/TII Daud Beureuh. Seorang tawanan diambil dan diinterogasi langsung AKP Loemy di Balai Desa Katesa, Sungai Hiu.
Baca juga: Jenderal Polisi Ini Tegur Kapolres karena Parkir Mantan Resimen Pelopor Brimob
Menurut buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, saat itu petugas jaga adalah Agen Polisi II Tholib dan Agen Polisi II Kartimin. Proses interogasi berlangsung lama, namun sang tawanan tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan Loemy.
Resimen Pelopor bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu bersama pasukan Marinir Alugoro I. Foto: Koleksi AKBP (Purn) St. Satam/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013
Loemy kemudian memberikan kode pada Agen Kartimin dengan kedipan mata, maksudnya agar Kartimin menakut-nakuti tawanan tersebut. Namun, Kartimin salah mengerti. Dia langsung melepas pengaman senapan AR 15, membidik, dan menembak tawanan TII dari jarak 5 meter.
Kontan, tawanan tersungkur menemui ajal karena bagian dadanya tertembus peluru caliber 5,56 dari senapan AR 15. Loemy sangat marah dan langsung menampar Agen Kartimin dua kali sambil berteriak “Kenapa ditembak…!”.
Kartimin tidak kalah terkejut dengan reaksi komandannya dan dengan nada lugu bertanya, “Lho bukannya bapak menyuruh saya menembaknya dengan kode perintah tadi?”.
tulis komentar anda