Kota Tangerang Kekurangan Stok Minyak Goreng hingga Bulan Puasa Ramadhan
Rabu, 16 Maret 2022 - 21:15 WIB
TANGERANG - Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin menuturkan stok minyak goreng saat ini masih sangat kurang. Bahkan distributor-distributor di wilayahnya mengalami kekurangan stok minyak goreng untuk satu bulan ke depan atau hingga bulan puasa Ramadhan.
“Tingkat kecukupan (minyak goreng) memang masih kurang. Untuk satu bulan ke depan kita masih kurang,” ujarnya, Rabu (16/3/2022).
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan rapat bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) guna menindak lanjuti persoalan ini.
“Akan ada beberapa strategi untuk menindaklanjuti. Seperti memberdayakan stok di Bulog dan pembelian dengan volume yang besar melalui Bulog,” bebernya.
Dia menuturkan, nantinya Bulog yang akan menyalurkan dengan harga sesuai dengan kebijakan pemerintah atau harga eceran tertinggi (HET). Terkait HET, Komarudin menyebut di Kota Tangerang memang terjadi kesenjangan harga minyak gorengantara pasar tradisional dan pasar modern.
“Ada kesenjangan besar, antara Rp3-4 ribu di pasar modern dan tradisional. Makanya ini terus kita cek penyebab peningkatan harga,” tukasnya.
Pihaknya sebelumnya juga sudah melakukan pengawasan hingga pengamatan langsung di lapangan, dan menemukan adanya perbedaan penyebaran minyak goreng di pasar tradisional dengan pasar modern.
“Di sini ada kesenjangan yang cukup tinggi, di mana terlihat untuk stok di pasar modern sangat minim, tapi stok di pasar tradisional ini ada, walau tidak banyak namun dengan harga yang cukup tinggi,” ungkapnya.
“Tingkat kecukupan (minyak goreng) memang masih kurang. Untuk satu bulan ke depan kita masih kurang,” ujarnya, Rabu (16/3/2022).
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan rapat bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) guna menindak lanjuti persoalan ini.
“Akan ada beberapa strategi untuk menindaklanjuti. Seperti memberdayakan stok di Bulog dan pembelian dengan volume yang besar melalui Bulog,” bebernya.
Dia menuturkan, nantinya Bulog yang akan menyalurkan dengan harga sesuai dengan kebijakan pemerintah atau harga eceran tertinggi (HET). Terkait HET, Komarudin menyebut di Kota Tangerang memang terjadi kesenjangan harga minyak gorengantara pasar tradisional dan pasar modern.
“Ada kesenjangan besar, antara Rp3-4 ribu di pasar modern dan tradisional. Makanya ini terus kita cek penyebab peningkatan harga,” tukasnya.
Pihaknya sebelumnya juga sudah melakukan pengawasan hingga pengamatan langsung di lapangan, dan menemukan adanya perbedaan penyebaran minyak goreng di pasar tradisional dengan pasar modern.
“Di sini ada kesenjangan yang cukup tinggi, di mana terlihat untuk stok di pasar modern sangat minim, tapi stok di pasar tradisional ini ada, walau tidak banyak namun dengan harga yang cukup tinggi,” ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda